Jumat, 16 November 2012

AYAT - AYAT AL-QUR'AN (Klasifikasi)


                                                           KEHIDUPAN DUNIA & AKHIRAT

1.”Kallaa bal tuhibbuunal-‘aajilah” (QS.Al- Qiyaamah(75): 20).
   ‘Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia, ‘

2.” wa tazaruunal-aakhirah ” (QS. Al-Qi-yaamah(75): 21).
    ‘ dan meninggalkan (kehidupan) akhirat’.

3.” Haazaa Basaaa-‘iru linnaasi wa Hu-danw-wa Rahmatul-liqawminy-yuuqinuun”
     (QS. Jaatsiyah(45): 20).
   ‘ Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini’.

4.“Wabtagi fiimaaa ‘aataakallaahud-Daa ral  ‘Aakhirata wa laa tansa nasiibaka min-ad  dunyaa"        (QS. Al-Qashash(28): 77).
    ‘Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan                janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi’.

5.”Kazaalika yubayyi-nullaahulakumul-‘aayaati la-‘allakum tatafakkaruun - Fiddunyaa
     wal-‘Aakhirah”(QS. Al-Baqarah: 219-220).
   ‘Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu supaya kamu berfikir,tentang dunia dan                akhirat’.

6.” Nahnu ‘awliyaaa-‘ukum filhayaatid-dunyaa wa fil-‘Aakhirah;  wa lakum fiihaa maa tashtahiii     ‘anfusukum wa lakum fiihaa maa tadda-‘uun“ (QS. Fushshilat(41): 31).
‘Kami-lah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; didalamnya kamu memperoleh     apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta’.

7.”.., inna wa’dallaahi haqqun fa laa tagurrannakumul-hayaatud-dun-yaa,wa  laa  yagurrannakum  billaahil-garuur”(QS. Luq-maan(31): 33).
‘Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.

8.”Allaziina yastahibbunal-hayaatad- dun- yaa ‘a’alal-aakhirati wa yasudduuna ‘ansa-biiliiaahi wa yabguunahaa ‘iwajaa, ulaa’ika fii dalaalim ba’iid” (QS. Ibrahim(14): 3).
‘Orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh’. (dpl: harus ada keseimbangan yang proporsional antara kegandrungan terhadap kehidupan dunia dan kehidupan  akhirat)’.

9.”A hum yaqsimuuna rahmata rabbik, nahnu qasamnaa bainahum ma’iisyatahum fil-hayaatid-dun-yaa wa rafa’naa ba’dahum fauqa ba’din darajaatil li yattakhiza ba’du-hum ba’dan sukhriyyaa, wa rahmatu rab-bika khairum mimmaa yajma’uun”(QS. Az-Zukhruf(43): 32).
‘Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain’.

10.”Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) adalah orang-orang yang selalu mengada-adakan kebohongan. Dan Allah tidak akan memberi hidayah kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih karena, mereka itulah orang-orang pendusta” (QS. An-Nahl (16): 104-105).

“Zaalika bi annahumustahabbul-hayaatad-dun-yaa ‘alal-aakhirati wa annallaaha laa yahdil-qaumal-kaafiriin”(QS.An-Nahl:107) 
‘Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi hidayah / petunjuk kepada kaum yang kafir’.

11.”..; lil-laziina ahsanuu fii haazihid-dun-yaa hasanah,  wa ladaarul-aakhirati  khaiir, wa  lani’ma daarul-muttaqiin” (QS.An-Nahl (16): 30).
‘Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa’. 

12.”Wal-laziina haajaruu fillaahi mim ba’  dimaa zulimuu lanubawwi’annahum fid-dun yaa hasanah, wa la’ajrul-aakhirati akbar, lau  kaanuu  ya’lamuun” (QS. An-Nahl(16): 41).
‘Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat  adalah lebih besar,  kalau  mereka mengetahui’.

13.”Yusabbitullaahul-laziina aamanuu bil-qaulis-saabiti fil-hayaatid-dun-yaa wa fil-aakhirah, wa yudillullaahuz-zaalimiin, wa yaf’alullaahu  maa  yasyaa’ “ (QS. Ibrahim (14): 27).
‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki’.

14.”Allaahu yabsutur-rizqa li may yasyaa ’u wa yaqdir, wa farihuu bil-hayaatid-dun-yaa, wa mal-hayaatud-dun-yaa fil-aakhirati illaa mataa’ “ (QS.Ar-Ra’du(13):26).
‘Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesena- ngan (yang sedikit)’.

15.”Wa man kaana fii haazihii a’maa fahu-wa fil-aakhirati a’maa wa adallu sabiilaa” (QS. Al-Israa’(17): 72).
‘Dan barangsiapa yang buta (hatinya) didunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)’. 

16.”Man kaana yuriidul-hayaatad-dun-yaa wa ziinatahaa nuwaffi ilaihim a’maalahum fiihaa wa hum fiihaa laa yubkhasuun” (QS. Hud(11): 15).
‘Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan’.

17.”Ulaa’ikal-laziina laisa lahum fil-aakhi rati illan-naaru wa habita maa sana’uu fiihaa wa baatilum maa kaanuu ya’maluun” (QS. Hud(11): 16).
‘ Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan’.

18.”Wa qatta’naahum fil-ardi umamaa,min-humus-saalihuuna wa minhum duuna zaalik, wa balaunaahum bilhasanaati was-sayyi’aa ti la’allahum yarji’uun” (QS. Al-A’raaf(7) : 168).
‘ Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)’. 

19.”Innamal-hayaatud-dun-yaa la’ibuw wa lahw, wa in tu’minuu wa tattaquu yu’tikum ujuurakum wa laa yas’alkum amwaalakum” (QS. Muhammad(47): 36).
‘Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu’.

20.”Allaziina aamanuu wa kaanuu yatta-quun”(63); “Lahumul-busyraa fil-hayaatid-dun-yaa wa fil-aakhirah, laa tabdiila li kaali maatillaah, zaalika huwal-fauzul-‘aziim” (QS. Yunuus(10): 64).
‘Orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.(63); ‘ Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat;…’(64).

21.”Man kaana yuriidul-‘aajilata ‘ajjalnaa lahuu fiihaa maa nasyaa’u li man nuriidu summa ja’alnaa lahuu Jahannam, yaslaahaa mazmuumam madhuuraa”(QS. Al-Isra’(17): 18).
‘Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir’.

22.”Wa man araadal-aakhirata wa sa’aala-haa sa’yahaa wa huwa mu’minun fa ulaa ’ika kaana sa’yuhum masykuuraa” (QS. Al-Isra’(17): 19).
‘Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik’.

 23.”Al-maalu wal-banuuna ziinatul-hayaa-tid- dun- yaa, wal - baaqiyaatus - saalihaatu khairun ‘inda rabbika sawaabaw wa khai-run amalaa” (QS. Al-Kahfi(18): 46).
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan’.

24.”…; Wa wailul lil-kaafiriina min ‘azaa-bin syadiid” (2), Allaziina yastahibbuunal- hayaatad-du-yaa ‘alal-aakhirati wa yasud- duuna ‘an sabiilillaahi wa yabguunahaa ‘iwajaa,…” (QS. Ibrahim(14): 3).
‘ Dan celakalah bagi orang-orang kafir kare-na siksaan yang sangat pedih, (2); (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok’(3).

25.”Innaa la nansuru rusulanaa wal-laziina aamanuu fil-hayaatid-dun-yaa wa yauma yaquumul-asyhaad”(QS.Al-Mu’min(40):51).
‘Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)’.

26.”..; Innallaaha harramahumaa ‘alal-kaafiriin”(50); Allaziinattakhazuu diinahum lahwaw wa la’ibaw wa garrathumul-hayaatud-dun-yaa” (QS.Al-A’raaf(7): 51).
‘ Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir(50); (yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka”(51).

27.” Yaa ayyuhan-naasuttaquu rabbakum wakhsyau yaumal laa yajzii waalidun ‘aw waladihii wa laa mauluudun huwajaazin ‘aw waalidihii syai’aa, inna wa’-dallaahi haqqun fa laa tagurranna-kumul-hayaatud-dun-yaa, wa laa yagurrannakum billaahil-garuur” (QS. Luqman(31): 33).
‘Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.

28.”Wa lau basatallaahur-rizqa li ‘ibaadihii labagau fil-ardi wa laakiy yunazzilu bi qadarim maa yasyaa’, innahuu bi ‘ibaadihii khabiirum basiir”.
‘ Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hambaNya lagi Maha Melihat’.

29.”Wa mal-hayaatud-dun-yaa illaa la’ibuw wa lahw, wa laddaarul-aakhiratu khairul-lil-laziina yattaquun, a fa laa ta’qiluun” (QS. Al-An’aam (6): 32).
‘Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda-gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? ‘.

30.”Fa ammaa man tagaa,(37); Wa aasa ral-hayaatad-dun-yaa,(38); fa innal-jahiima hiyal-ma’waa.(QS.An-Naazi’aat(79):37-39).
‘Adapun orang yang melampaui batas; dan lebih mengutamakan kehidupan dunia; maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya’.

31.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub ’asuun” (QS. Al-Mu’minuun(23): 16).
‘Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat’.

         
                                                            IMAN; KAFIR & AKAL PIKIRAN

1.”Huwal-lazii khalaqakum fa minkum kaa-firuw wa minkum mu’min, wallaahu bimaa  ta’maluuna basiir”(QS.At-Tagaabun(64):2).
‘ Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu  ada yang kafir  dan di antaramu  ada yang beriman.    Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan’.

2.”Wa lau syaa’a rabbuka la’aamana man fil-ardi kulluhum jamii’aa, afa anta tukrihun-naasa hattaa yakuunuu mu’miniin” (QS. Yuunus(10): 99).
‘ Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang dimuka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya’?.
                 
3.”..; a fa lam yai’asil-laziina aamanuu al lau yasyaa’ullaahu lahadan-naasa jamii’aa, ..; “ (QS. Ar-Ra’du(13): 31).
‘…; Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi hidayah / petunjuk kepada manusia semuanya’.

=> Lalu siapa sajakah yang termasuk orang-orang yang beriman ? :

4.”Innamal-mu’minuunal-laziina izaa zuki-rallaahu wajilat quluubuhum wa izaa tuliyat ‘alaihim aayaatuhuu zaadathum iimaanaw wa ‘alaa rabbihim yatawak-kaluun,” (QS. Al-Anfaal(8): 2).
‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal’.

5.”allaziina yuqiimuunas-salaata wa mim-maa razaqnaahum yunfiquun” (QS. Al-Anfaal(8): 3).
‘(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka’.

6.”Ulaa’ika humul-mu’minuuna haqqaa, la hum darajaatun ‘inda rabbihim wa magfira-tuw wa rizqun kariim” (QS. Al-Anfaal(8):4).
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia”.

Iman”, adalah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu (sumber: catatan kaki Al-Qur ’an).

Iman”, ialah perasaan rohani, yang dirasakan oleh manusia meliputi dirinya setiap ia mengadakan komunikasi dengan alam dan hanyut ke dalam ketak-terbatasan ruang dan waktu. Semua makhluk alam ini akan terjelma dalam dirinya (sumber: Sejarah Hidup Muhammad;  M. Husain Haekal).

7.”Qul li ‘ibaadiyal-laziina aamanuu yuqii-mus-salaata wa yunfiquu mimmaa razaq naahum sirraw wa ‘alaaniyatam min qabli ay ya’tiya yaumul laa bai’un fiihi wa laa  khilaal” (QS. Ibrahim(14): 31).
‘Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual-beli dan persahabatan’.

8.”Innamal-mu’minuunal-laziina aamanuu billaahi wa rasuulihii summa lam yartaabuu wa jaahaduu bi amwaalihim wa anfusihim fii sabiilillaah, ulaa’ika humus-saadiquun” (QS. Al-Hujuraat(49): 15).
‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan  harta dan jiwa mereka  pada  jalan  Allah,  mereka itulah orang-orang yang benar’.

9.”Fa aaminuu billaahi wa rasuulihii wan-nuuril-lazii anzalnaa, wallaahu bimaa ta’-maluuna khabiir”(QS. At-Tagaabun(64):8).
‘Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur’an) yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.

10.”Wa minan-naasi may yaquulu aaman naa billaahi wa bil-yaumil-aakhiri wa maa hum bi mu’miniin” (QS. Al-Baqarah (2): 8).
‘Di antara manusia ada yang mengatakan : “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman’.

11.“Wa maa kaana li-nafsin ‘an-tu’mina ‘illaa bi-‘iz-nillaah: wa yaj-‘alur-rijsa ‘alal-laziina laa ya’qiluun” (QS. Yunus(10): 100).
‘Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan Izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya’. (dpl, “ Allah tidak tidak akan mengizinkan seseorang untuk beriman, bila dalam prosesnya ia tidak menggunakan akal pikirannya”).  

12.”Wa masalullaziina kafaruu kamasalilla-zii yan-‘iqu bimaa laa yasma-‘u  'illaa du-‘aaa-anw- wa nidaaa-‘aa. Summum-buk-mun ‘um-yun-fa-hum  laa ya’-qiluun” (QS. Al-Baqarah(2): 171).
‘Dan perumpamaan orang-orang kafir (tidak beriman) adalah seperti penggembala yang meneriakkan ternaknya yang tidak mendengar selain suara panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu, dan buta, sebab mereka tidak menggunakan akal fikiran’. (dpl: Allah mengibaratkan orang-orang yang tidak beriman, seperti hewan-hewan piaraan yang tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka tidak berakal-fikiran). 

13.”..., fattaqullaaha yaa ulil-albaabil-laziina aamanuu; qad anzalallaahu ilaikum zikraa” (QS. At-Talaaq(65): 10).
‘maka bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu’.

14.”…; innamaa yatazakkaru ulul-albaab (QS. Ar-Ra’du (13): 19).
‘…; Hanyalah orang-orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, ‘.

15.”allaziina yuufuuna bi ‘ahdillaahi wa laa yanquduunal-miisaaq”(QS.Ar-Ra’du/13:20)
‘ (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, ‘.

16.”wal-laziina yasiluuna maa amarallaa-hu bihii ay yuusala wa yakhsyauna rabba-hum wa yakhaafuuna suu’al-hisaab” (QS. Ar-Ra’du (13): 21).
‘ dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk’.

17.”Allaziina yazkuruunallaaha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wa yata-fakkaruuna fii khalqis-samaawatii wal-ard, rabbanaa maa  khalaqta haazaa  baatilaa, subhaanaka fa qinaa  ‘azaaban-naar” (QS. Ali-Imraan (3): 191).
‘ (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.

18.”ujiibu da’watad-daa’i izaa da’aani fal yastajiibuu lii wal yu’minuu bii la’allahum yarsyuduun". (QS. Al-Baqarah: 186).
‘Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran’.

19.”Wa yastajiibul-laziinaa amanuu wa‘ami lus-saalihaati wa yaziiduhum min fadlih, wal-kaa firuuna lahum ‘azaabun syadiid” (QS. Asy-Syuuraa(42): 26).
‘Dia memperkenankan (do’a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras’.

20.”Qaalatil-A’raabu aamannaa, qul lam tu’minuu wa laakin quuluu aslamnaa wa lammaa yadkhulil-iimaanu fii quluubikum, wa in tutii’ullaaha wa rasuulahuu laa yalit-kum min a' maalikum syai’aa, innallaaha gafuurur rahiim”(QS.Al-Hujuraat (49): 14).
‘Orang-orang Arab Badwi itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah (kepada mereka): ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah “kami telah Islam/tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tiada akan mengurai sedikitpun (pahala) amalanmu, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ‘.

21.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu izjaa’ahumul-hudaa wa yatagfiruu rabba-hum;...” (QS. Al-Kahfi(18): 55).
‘ Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk/hidayah telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada Tuhannya,…’   ==>Petunjuk /Hidayah iman

22.”Allaziina yastami-‘uunal qawla fayat-tabi-‘uuna 'ahsanah: ‘ulaaa-‘ikallaziina ha daa-hu mullaahu wa’ulaaa-‘ikahum ‘ulul-‘albaab” (QS.Az-Zumar (39): 18).
‘Yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal’. ==> ‘Petunjuk/ Hidayah akal’.

23.” wakhtilaafil-laili wan-nahaari wa maa anzalallahu minas-samaa’i mir rizqin fa ahyaa bihil-arda ba’da mautihaa wa tasriifir-riyaahi aayaatul li qaumiy ya’qi-luun” (QS. Al-Jaatsiyah (45): 5).
‘dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula Tanda-tanda (Kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal’.

24.” Wa min aayaatihii yuriikumul-barqa khaufaw wa tama ’aw wa yunazzilu minas- samaa’i  maa’an fa yuhyii bihil-arda ba’da mautihaa, inna fii zaalika la’aayaatil li qaumiy ya’qiluun” (QS.Ar-Ruum(30): 24).
‘Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akal’.

25.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu izaa laqiitumul-laziina kafaruu zahfan fa laa tuwalluu humul-adbaar” (QS. Al-Anfaal(8): 15).
‘Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

Siapakah yang dimaksud orang-orang yang kafir tersebut ?:
a. Orang-orang yang tidak beriman (QS. Al-Baqarah/2:171; QS. At-Tagaabun/64:2 & QS. Al-Jaatsiyah/ 45: 11).   
b. Orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau (QS. Al-A’raf(7):   50-51).
c. Orang-orang yang mencintai kehidupan dunia melebihi kehidupan akhirat (QS. An-Nahl/16: 107) & QS.Ibrahim/14: 2-3).
d. Orang yang dimatikan oleh malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri sendiri (QS. An-Nahl (16): 28).
Zalim; adalah: ”Orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar Jalan itu menjadi bengkok dan mereka kafir/tidak percaya kepada kehidupan akhirat”(QS. Al-A’raaf(7): 44-45 & QS. Hud (11): 18 -19).


                                                                    WAHYU & AL-QUR'AN

1.”Qul innamaa unzirukum bil-wahyi wa laa yasma’us-summud-du’aa’a izaa maa yunzaruun” (QS. Al-Anbiyaa (21): 45).
‘Katakanlah (Hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan’.

2.”..; In ‘attabi-‘u ‘illaa maa yuuhaaa ‘ilayya wa maaa ‘ana ‘illaa Naziirum-mu bin” (QS. Al-Ahqaaf(46): 9).
Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan’. 

Pertanyaannya, apa yang telah diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya (Muhammad) ? :

3.”Summa auhainaa ilaika anittabi’ millata Ibraahiima haniifaa, wa maa kaana minal –musyrikiin” (QS. An-Nahl(16): 123).
‘ Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif “, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan’.

4.”Qul innanii hadaanii rabbii ilaa siraatim mustaqiim, diinan qiyamam millata Ibraa-hiima haniifa, wa maa kaana minal-musyri kiin” (QS. Al-An’aam(6): 161). 
‘Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah  ditunjuki oleh Tuhanku kepada Jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik’.

5.”..;millata abiikum Ibraahiim, huwa sam maakumul-muslimiina min qablu..” (QS. Al-Hajj (22): 78).
‘(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu,..’

6.”Watlu maa uuhiya ilaika min kitaabi rabbik, laa mubaddila li kalimaatih, wa lan tajida min duunihii multahadaa” (QS. Al-Kahfi(18): 27).
‘Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur’an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya’.

7.”Nahnu naqussu ‘alaika ahsanal-qasasi bimaa auhainaa ilaika haazal-Qur’an, wa in kunta min qablihii laminal-gaafiriin” (QS. Yusuf (12): 3).
‘Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)-nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui’.

8.”Huwal-lazii arsala rasuulahuu bil-hudaa wa diinil-haqqi li yuzhirahuu ‘alad-diini kullih, wa kafaa billaahi syahiidaa” (QS. Al- Fath(48): 28).
‘ Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama’.  => Ayat sama: QS. At-Taubah/9: 33.

9.”Fastamsik bil-lazii uuhiya ilaiik, innaka ‘alaa siraatim mustaqiim” (QS. Az-Zukhruf   (43): 43).
Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu  berada di atas jalan yang lurus’. (dpl; “ Berpegang teguhlah kepada ‘Agama Ibrahim’ dan ‘Al-Qur’an’. Sesung-guhnya kamu telah berada pada Agama yang benar (jalan yang lurus).

10.”Ittabi’ maa uuhiya ilaika mir rabbik, laa ilaaha illaa huu, wa a’rid ‘anil-musyrikin” (QS. Al-An-aam(6): 106).
Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik’.

11.” wa anna haazaa siraatii mustaqiiman fat-tabi’uuh, wa laa tattabi’us-subula fata-farraqa bikum ‘an sabiilih, zaalikum wassaa kum bihii la’allakum tattaquun” (QS. Al-An’ aam (6): 153).
‘dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa’.

12.”Fa in kunta fi syakkim mimmaa anzal naa ilaika fas’alil-laziina yaqra - uunal-kitaaba min qablik, laqad jaa’akal-haqqu mir rabbika fa laa takuunaanna minal-mumtariin,” (QS. Yunus(10): 94).
‘ Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu’.

13.”Rasulullah Saw bersabda: ‘Khairu-kum man ta’allamal Qur-ana wa ‘allamah’ Artinya: Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengamalkannya (HR. Al-Bukhari).

14.”Dari Abu Said Al-Khudri r.a. katanya, “Berkata Rasulullah Saw, ‘Kata-kataku jangan kamu tuliskan, jika telah ada yang menulis, hapuskan, tulis saja ayat-ayat Quran. Menghapal dan menerangkan kata-kataku tidak mengapa. Barang siapa yang berdusta atas namaku, berarti ia telah memilih api neraka tempat kediamannya’ “.

15.” Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Nabi datang kepada kami ketika kami sedang sibuk menuliskan hadis. Nabi lalu bertanya, ‘Apa yang sedang kalian tulis? Saya pun menjawab, ini adalah segala sesuatu yang kami dengar dari anda. Nabi berkata lagi, inginkah kalian menuliskan kitab lain selain Kitab Allah? Tidak ada yang menyesatkan bangsa-bangsa yang sudah berlalu kecuali mereka menuliskan kitab-kitab lain di samping Kitab Allah’.

16.” Dalam satu pertemuan antara Zaid bin Tsaabit dengan  Mu’awiyah, terungkap bahwa Zaid berkata, Rasul menyuruh kita agar tidak menulis sesuatu dari beliau, kecuali Al-QuranKemudian Mu’awiyah memerintahkan agar cerita tersebut dihapus.

17.”Innahuu laqaulu rasuulin kariim (40); Wa maa huwa bi qauli syaa’ir, qaliilam maa tu’minuun(41)”(QS.Al-Haaqqah(69):40,41).
‘ Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) rasul yang mulia; dan Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya’.

18.”Wa innahuu latazkiratun lil-muttaqii-na(48); Wa innaa lana’lamu  anna minkum mukazzibiin (49)” (QS.Al-Haaqqah/69: 48,49)
‘Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa; Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).             

19.” Wa laqad yassarnal-Qur’aana liz-Zikri fahal mim-muddakir” (QS. Al-Qamar (54): 17).
‘Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

20.”..; innamaa yatazakkaru ulul-albaab” (QS.Ar-Ra’du(13): 19).
‘..; Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran’.

21.”Yahdii bihillaahu manittaba’a ridwaa-nahuu subulas-salaami … waza yahdiihim ilaa siraatim mustaqiim”(QS. Al-Maa’idah(5): 16).
‘Dengan kitab itulah, Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya kejalan keselamatan, …dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus’.

22.” Wa haazaa Kitaabun ‘anzal-naahu mubaa-rakun-fattabi-‘uuhu wattaquu la ‘aallakum turhamuun “ (QS. Al-An’am(6): 155).
‘ Dan Al-Qur’an itu adalah Kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat’.

23.”Maa kaana hadiisay yuftaraa wa laakin tasdiiqal-lazii baina yadaihi wa tafsiila kulli syai’iw wa hudaw wa rahmatal li qaumiy yu’minuun” (QS. Yuusuf (12): 111).
‘ Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman’.

24.”Wa anzalnaa ilaikal-kitaaba bil-haqqi musaddiqal limaa baina yadaihi minal-kitaa bi wa muhaiminan ‘alaihi fahkum bainahum bimaa anzalallaahu wa laa tattabi’ ahwaa’ahum ‘ammaa jaa’aka minal-haqq;” (QS. Al-Maa’idah (5): 48).
‘Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; …’ 

25.”Nazzala ‘alaikal-kitaaba bil-haqqi mu saddiqal limaa baina yadaihi wa anzalat- Tauraata wal-Injiil,(3) min qablu hudal lin-naasi wa anzalal-Furqaan, (QS. Ali-Imran (3): 3-4).
‘Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (3) sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqaan (4)'.

26.” Zaalikal-kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-muttaqiin,” (QS. Al-Baqarah (2): 2).
‘Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, ‘

27.”allaziina yu’minuuna bil-gaibi wa yuqii muunas-salaata wa mimmaa razaqnaa-hum yunfiquun” (QS. Al-Baqarah (2): 3). 
‘(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,’

28.”wal-laziina yu’minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil-aakhirati hum yuuqinuun” (QS, Al-Baqarah (2): 4).
‘dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat’.

29.”Wa innahuu lahudaw wa rahmatul lil-mu’miniin” (QS. An-Naml (27): 77).
‘Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman’.

30.” innahuu laqaulu rasuulin kariim,” (QS. Al-Haqqah (69): 40).
‘Sesungguhnya dia benar-benar perkataan rasul yang mulia’ atau => ‘Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) rasul yang mulia’.

31.”Nazala bihir-ruuhul-amin,” (QS. As-Sy’araa’ (26): 193).
‘dia dibawa turun oleh Ar-Ruuh Al-Amiin (Jibril), ’

32.” alaa qablika li takuuna minal-munzi  riin,” (QS. As-Syu’araa’ (26): 194).
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, ‘

33.” Inna ‘alainaa jam’ahuu wa qur’aanah” (QS. Al-Qiyaamah (75): 17).
‘Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya’.

34.” Wa maa yantiqu ‘anil-hawaa” (QS. An-Najm (53): 3).
‘dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya’.

35.” In huwa illaa wahyuy yuuhaa” (QS.An- Najm (53): 4).
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)’.

36.” bi lisaanin ‘Arabiyyim mubiin” (QS. As-Syu’araa’ (26): 195).
‘dengan bahasa Arab yang jelas’.

37.”Inna haazal-Qur’aana yaqussu ‘alaa Banii Israa’iila aksaral-lazii hum fiihi yakh talifuun” (QS. An-Naml (27): 76).
‘Sesungguhnya Al-Qur’an ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya’.

38.” Wa innahuu lazikrul laka wa li qaumik, wa saufa tus’aluun” (QS. Az-Zukhruf (43): 44).
‘Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggungan jawab’.

39.” Wa  kazaalika anzalnaahu hukman ‘Ara biyyaa, ..” (QS. Ar-Ra’du (13): 37).
‘Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab; ..’

40.” Wa minhum may yu’minu bihii wa minhum mal laa yu’minu bih, wa rabbuka a’lamu bil-mufsidiin” (QS. Yunus (10): 40).
‘Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan’. 

41.” Bal huwa aayaatum bayyinaatun fii suduuril-laziina uutul-‘ilm, wa maa yajhadu bi aayaatinaa illaz-zaalimuun”(QS. Al-Ankabuut (29): 49).
‘Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim’.

42.” Wa tilkal-amsaalu nadribuhaa lin-naas, wa maa ya’qiluhaa illal-‘aalimuun” (QS. Al- Ankabuut (29): 43).
‘Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu’.

43.” wa li ya’lamal-laziina uutul-‘ilma anna hul-haqqu mir rabbika fa yu’minuu bihii fa tukhbita lahuu quluubuhum,” (QS. Al-Hajj (22): 54).
‘dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, ‘.

44.”Innal-laziina laa yu’minuuna bi aayaa-tillaahi laa yahdiihimullaahu wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16): 104).
‘Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih’.

45.”…; zaa-lika hudallaahi yahdii bihii many-yashaaa’ (QS.Az-Zumar(39): 23); wa  many-yasha’ yaj-‘alhu ‘alaa Siraatim-Musta qiim”(QS.Al-An’am(6): 39).
‘Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk Diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas Jalan yang lurus’.

46.” Innaa ‘anzalnaa ‘alaykal-Kitaaba lin-naasi bil-Haqq” (QS. Az-Zumar(39): 41).
’Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur’an), untuk manusia dengan membawa kebenaran’.

47.”Haazaa ba-yaanul-linnaasi wa hudaw-wa maw-‘izatul lil muttaqiin” (QS. Ali-Imran (3): 138).
’(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa’.

48.”Haazaa Basaaa‘iru linnaasi wa Hudaw wa Rahmatul-liqawminy-yuuqinuun” (QS. Jaatsiyah (45): 20).
’Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini ‘.

49.”Haazaa Hudaa: wallaziina kafaruu bi-‘Aayaati-Rabbihim lahum ‘Azaabum-mir-rij zin ‘aliim” (QS. Al-Jaatsiyah(45): 11).
‘Ini (Al-Qur’an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir (tidak beriman) kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih’.

50.”…; wa laakin-ja-‘alnaahu Nuuran-nah dii bihii man-nashaaa-‘u min ‘Ibaadi-naa; wa ‘innaka latahdiii ‘ilaa Siraatim-Musta-   qiim” (QS. Asy-Syura (42): 52).
‘Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada Jalan yang lurus’.

51.”…, fa la taku fii miryatim minhu inna hul-haqqu mir rabbika wa laakinna aksaran naasi laa yu’minun” (QS. Hud (11): 17).
‘karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya (Qur’an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman’. 
           
                 
                                                                  HIDAYAH / PETUNJUK 

1.”..Wa laakinnallaaha yahdi may yasyaa’, wa huwa a’lamu bil-muhtadiin” (QS. Al-Qashash(28): 56).
‘Hanya Allah-lah yang dapat memberi hidayah / petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk’. 

2.” Many yahdil-laahu fahuwal-muhtadii: wa many-yuzlil fa-‘ulaaa-‘ika humul-khaa-siruun” (QS. Al-A’raf(7): 178).
‘Barang siapa yang diberi Hidayah/petunjuk oleh Allah, maka dialah yang berada di Jalan yang benar; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi’.

3.”Ulaa’ika ‘alaihim salawaatum mir rabbi-him wa rahmah, wa ulaa’ika humul-muhtaduun” (QS. Al-Baqarah(2): 157).
‘Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk’.
”Inna

4."Al-laziina aamanuu wa’amilus-saali haati yahdiihim rabbuhum bi iimaaniihim..” (QS.Yunus(10): 9).
‘Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi hidayah/  petunjuk oleh Tuhan mereka, karena keimanannya’.

5.”Wallaziinah-tadaw zaadahum hudanw-wa ‘aataahum taqwaahum” (QS. Muhamm-ad(47): 17).
‘Dan orang-orang yang mendapat hidayah / petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaan’.

6.”Wa yaziidullaahul-laziinahtadau hudaa, wal-baaqiyaatus-saalihaatu khairun ‘inda rabbika sawaabaw wa khairum maraddaa” (QS. Maryam (19): 76).
‘Dan Allah akan menambah hidayah / petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya’.

7.”Wa may yahdillaahu famaa lahuu mim mudill, alaisallaahu bi ‘aziizin zintiqaam” (QS. Az-Zumar (39): 37).
‘Dan barangsiapa yang diberi hidayah / petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?

8.”Innal-laziina laa yu’minuuna bi aayaa-tillaahi laa yahdiihimullaahu wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16): 104).
‘Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih’.

9.”Allaziina yastami-‘uunal Qawla fayat-tabi-‘uuna ‘ahsanah: ‘ulaaa-‘ikallaziina hadaa-humullaahu wa‘ulaaa-‘ikahum ‘ulul-‘albaab” (QS.Az-Zumar (39): 18).
‘Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal’.  => ‘Petunjuk/ Hidayah akal’.
               
10.”..zaa-lika hudallaahi yahdii bihii many-yashaaa’ (QS.Az-Zumar(39): 23); wa many-yasa’ yaj-‘alhu ‘alaa Siraatim-mustaqiim” (QS. Al-An’am(6): 39).
‘Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah  (untuk Diberi-Nya Petunjuk), niscaya Dia menjadikannya  berada  di  atas  Jalan  yang
lurus’.  => ‘Petunjuk/Hidayah Agama’.

11.”…Allaahu yajtabii ilaihi may yasyaa’u wa yahdii ilaihi may yunib” (QS. Asy-Syura (42): 16).
‘Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)’. =>Hidayah Agama

12.”Fa may yuridillaahu ay yahdiyahuu yasyrah sadrahuu lil-Islaam,…” (QS. Al-An’ aam(6): 125).
‘Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam; …’ =>Hidayah Agama

13.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu iz jaa’ahumul-hudaa wa yatagfiruu rabba-hum;…” (QS. Al-Kahfi (18): 55).
‘ Dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk/hidayah telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada Tuhannya,…’  => ‘Petunjuk/Hidayah Iman’.

14.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu  iz jaa’ahumul-hudaa illaa an qaaluu a ba’asallaahu basyarar rasuulaa” (QS. Al-Israa(17): 94).
‘Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: ‘Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul? ‘. =>Hidayah Iman

15.”…; a fa lam yai’asil-laziina aamanuu allau yasyaa’ullaahu lahadan-naasa jamii-’aa…; “ (QS. Ar-Ra’du (13): 31).
‘…; Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi hidayah / petunjuk kepada manusia semuanya’. =>Hidayah Iman’.

16.”wa li ya’ lamal-laziina uutul-‘ilma anna hul- haqqu mir rabbika fa yu’minuu bihii fa tukhbita lahuu quluubuhum, wa innallaaha lahaadil-laziina aamanuu ilaa siraatim mustaqiim” (QS. Al-Hajj (22): 54).
‘ dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus’.

17.”Wa fii khalqikum wa maa yabussu min daabbatin aayaatul li qaumiy yuuqinuun,” (QS. Al-Jaatsiyah(45): 4).
‘Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, ‘.

                                                                       
                                                                       KONSEP ISLAM

1.”Iz qaala lahuu rabbuhuu aslim qaala aslamtu li rabbil-‘aalamiin”(QS.Al-Baqarah
(2): 131).
‘Ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Islamlah!” (tunduk patuhlah). Ibrahim menjawab, “Aku telah Islam (tunduk dan patuh ) kepada Tuhan alam semesta”.  

2.”Wa wassaa bihaa Ibraahiimu baniihi wa Ya’quub, ya baniyya innallaahastafaa laku- mud-diina fa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun” (QS. Al-Baqarah (2): 132).
‘Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’ qub (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam’.

3.”Rabbij’alnii muqiimas-salaati wa min zurriyyatii, rabbanaa wa taqabbal du’aa’ “ (QS. Ibrahim (14): 40).
‘Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat , Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku’.

4.”Rabbanaa innii askantu min zurriyyatii bi waadin gairi zii zar’in ‘indabaitikal-mu  harrami rabbanaa li yuqiimus-salaata faj’al af’idatam minan-naasi tahwii ilaihim war-zuqhum minas-samaraati la’allahum yasy-kuruun” (QS.Ibrahim (14): 37).
‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur’.

5.”Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa min zurriyyatinaa ummatam muslimatal lak;…” (QS. Al-Baqarah (2): 128).
‘Ya Tuhan kami! Jadikanlah kami berdua orang muslim (yang tunduk mengikuti perintah-Mu) dan anak cucu kami menjadi umat yang tunduk kepada Engkau.’

6.”Wa may yargabu ‘am millati Ibraahiima illaa man safiha nafsah, wa laqadista-fainaahu fid-dun-yaa, wa innahuu fil-akhirati laminas-saalihiin” (QS. Al-Baqarah (2): 130).
‘Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar  termasuk orang- orang yang saleh’.

7.”Inna Ibraahiima kaana ummatan qaani- tallillaahi haniifaa, wa lam yaku minal-musy rikiin” (QS. An-Nahl (16): 120).
‘Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)’.

8.”Innad-diina‘indallaahil-Islaam, wa makh talafal-laziina uutul-kitaaba illaa mim ba’di maa jaa’ahumul-‘ilmu bagyam bainahum, wa may yakfur bi aayaatillaahi fa innallaa ha sarii’ul-hisaab” (QS. Ali-Imran (3): 19).
‘Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya’.          

9.”Inna haazihii ummatukum ummataw waahidataw wa ana rabbukum fa’buduun” (QS. Al-Anbiyaa (21): 92).
‘Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku’.  => Ayat yang sama : Al-Mu’minuun: 52.

10.”Innamaa ilaahukumullaahul-lazii laa ilaaha illaa huu,wasi’a kulla syai’in ‘ilmaa” (QS.Taahaa (20): 98).
‘Sesungguhnya  Tuhanmu  hanyalah  Allah, yang tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu’.

11.”Tallaahi laqad arsalnaa ilaa umamim min qablika fa zayyana lahumusy-syataanu a’maalahum fa huwa waliyyuhumul-yauma wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16): 63).
‘Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih’.

12.”Wa laqad jaa’akum Muusaa bil-bayyi naa ti summattakhaztumul-‘ijla mim ba’dihii wa antum zaalimuun”(QS. Al-Baqarah(2): 92).
‘Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim’.

13.”Wa iz akhaznaa miisaaqa Banii Israa’iila laa ta’buduuna illallaaha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wa quuluu lin-naasi husnaw wa aqiimus-salaata wa aatuz-zakaah, summa tawallaitum illaa qaliilam minkum wa antum mu’riduun” (QS. Al-Baqarah (2): 83).
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling’.

14.”Summa qaffainaa ‘ala aasaarihim bi rasulinaa wa qaffainaa bi ‘Iisabni Maryama wa aatainaahul-Injiila wa ja’alnaa fii quluu bil-laziinattaba’ uuhu ra’fataw wa rahmah, wa rahbaaniyyatanibtada’uuhaa maa katab naahaa ‘alaihim;..”(QS. Al-Hadiid (57): 27).
‘Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajib- kannya kepada mereka;…’

15.”Wa qaalatil-Yahuudu ‘Uzairunib-nullaa hi wa qaalatin-Nasaaral-Masiihubnullaah, zaalika qauluhum bi afwaahihim, yudaahi ’uuna qaulal-laziina kafaruu min qabl, qaatalahumullaahu annaa yu’fakuun” (QS. At-Taubah (9): 30).
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al-Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagai mana mereka sampai berpaling? ‘

16.”Ittakhazuu ahbaarahum wa ruhbaana hum arbaabam min duunillaahi wal-Masii habna Maryam, wa maa umiruu illaa li ya’buduu ilaahaw waahidaa, laa ilaaha illaa huu,subhaanahuu ‘ammaa yusyrikuun” (QS. At-Taubah (9): 31).
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (Yang berhak di sembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan’. 

17.”Innaa arsalnaaka bil-haqqi basyiiraw wa naziiraw wa laa tus’alu‘an ashaabil-jahiim” (QS. Al-Baqarah (2): 119).
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka’.

18.”Qul innamaa ana basyarum mislukum yuuhaa ilayya annamaa ilaahukum ilaahuw waahid,…” (QS. Al-Kahfi (18): 110).
‘Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa” ;…’

19.”Summa auhainaa ilaika anittabi’millata Ibraahiima haniifaa, wa maa kaana minal-musyrikiin” (QS. An-Nahl (16): 123).
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif “, dan bukanlah dia ter-masuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan’.

20.”Nahnu naqussu ‘alaika ahsanal-qasasi bimaa auhainaa ilaika haazal-Qur’aan, wa in kunta min qablihii laminal-gaafiliin” (QS. Yusuf (12): 3).
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui’.

21.”Wa innahuu lazikrul laka wa li qaumik, wa saufa tus’aluun”(QS.Az-Zukhruf /43: 44)
‘Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggungan jawab’.

22.”Qad kaanat lakum uswatun hasanatun fii Ibraahiima wal-laziina ma’ah;…” (QS. Al- Mumtahanah (60): 4).
‘Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; …’

23.”Wa jaahiduu fillaahi haqqa jihaadih, huwajtabaakum wa maa ja’ala ‘alai kum fid-diini min haraj, millata abiikum Ibraa- him, huwa sammaakumul-muslimiina min qablu wa fii haazaa li yakuunar-rasuulu syahiidan ‘alaikum wa takuunuu syuhadaa’a ‘alan-naas, fa ni’mal-maulaa wa ni’man-nasiir” (QS. Al-Hajj (22): 78).
‘Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah  dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini, supaya rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong’.

24.”Wazkur fil-kitaabi Ibraahiim, innahuu kaana siddiiqan nabiyyaa” (QS. Maryam (19): 41).
Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab (Al-Qur’an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi’.

25.”...; al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu ‘alaikum ni’mati wa radiitu lakumul-Islaama diinaa,” (QS. Al-Maa’idah (5): 3).
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu’.

26.”Wa laqad uuhiya ilaika wa ilal-laziina min qablik, la’in asyrakta layahbatanna     ‘amaluka wa la takuunanna minal-khaasi  riin” (QS. Az-Zumar (39): 65).
‘Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi’.

27.”Balillaaha fa’bud wa kum minasy-syaakiriin” (QS. Az.Zumar (39): 66).
Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur’.

 Ummatan wasathan

28.”Wa kazaalika ja’alnaakum ummataw wasatal li takuunuu syuhadaa’a ‘alannaasi wa yakuunar-rasuulu ‘alaikum syahiidaa;..” (QS. Al-Baqarah (2): 143).
‘Dan demikianlah Kami menjadikan kamu (umat Islam) suatu ‘umat pertengahan’ yang berkeseimbangan (antara tuntutan rohaniah dan jasmaniah, antara kehidupan di dunia dan di akhirat) agar kamu menjadi ikutan manusia (dalam hidup berkeseimbangan itu) dan Rasul menjadi saksi atas (perbuatan) kamu; ..‘

29.”Wal-laziina izaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaa” (QS. Al-Furqaan (25): 67).
‘Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak berlebih-lebihan (melampaui batas) dan tidak (pula) kikir, tetapi pertengahan antara kedua hal itu ‘.

30.”Waqsid fii masyyika wagdud min sautik, inna ankaral-aswaati lasautul-hamiir” (QS. Luqmaan (31): 19).
‘Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai’.

31.”Wa laa taj’al yadaka magluulatan ilaa ‘unuqika wa laa tabsuthaa kullal-basti fa taq’uda maluumam mahsuuraa” (QS. Al-Israa (17): 29).
‘Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya  karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal’.

32.”…,…wa laa tajhar bi salaatika wa laa tukhaafit bihaa wabtagi baina zaalika sabii-laa” (QS. Al-Isra (17): 110).
‘dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu'.

33.” Allazii khalaqa sab’a samaawaatin tibaaqaa, maa taraa fi khalqir-rahmaani min tafaawut, farji‘il-basara hal taraa min futuur” (QS. Al-Mulk (67): 3).
‘Yang telah menciptakan tujuh langit berla pis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

34.”Muhammadur rasuulullaah, wal-laziina ma’ahuu asyiddaa’u ‘alal-kuffaari ruhaa’u bainahum;...” (QS. Al-Fath (48): 29).
Muhammmad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka;..’

Persamaan Hak (laki-laki & Perempuan)

35.”fa ja’ala minhuz-zaujainiz-zakara wal-unsaa” (QS. Al-Qiyaamah (75): 39).
‘lalu Allah menjadikan dari padanya sepasang; laki-laki dan perempuan’.

36.”Ya ayyuhan-naasu innaa khalaqnaakum min zakariw wa unsaa wa ja’alnaakum  syu’uubaw wa qabaa’ila li ta’aarafuu, inna akramakum ‘indallaahi atqaakum, innallaa- ha ‘aliimun khabiir” (QS. Al-Hujuraat (49): 13).
‘ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.

37.”Man ‘amila saaliham min zakarin au unsaa wa huwa mu’minun fa lanuh-yiyannahuu hayaatan tayyibah, wa la najziyannahum ajrahum bi ahsanimaa kaanuu  ya’maluun”(QS. An-Nahl (16): 97).
‘Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan’.

38.”wa  maa  khalaqaz-zakara  wal-unsa,” (QS.Al-Lail (92): 3).
‘dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan, ‘

39.”inna sa’ yakum lasyattaa” (QS. Al-Lail (92): 4).
sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda’.

40.”Qul aamannaa billaahi wa maa unzila ‘alainaa wa maa unzila  ‘alaa Ibraahiima wa Ismaa’iila wa Ishaaqa wa Ya’quuba wal asbaati wa maa uutiya Muusaa wa ‘Isaa, wan-nabiyyuuna mir rabbihim, laa nufar-riqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu muslimuun” (QS. Ali-Imran (3): 84). 
Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepadaNya-lah kami menyerahkan diri’.

Ummat  Penegak  Keadilan

41.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu kuunuu qaw-waamiina bil-qisti syuhadaa’a lillaahi  wa lau ‘alaa anfusikum awil-waalidaini wal-aqrabiin;…” (QS. An-Nisaa (4): 135).
‘Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu; …’

42.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu kuunuu qawwaamiina lillaahi syuhadaa’a bil-qist, wa laa yajrimannakum syana’aanu qaumin ‘alaa allaa ta’diluu, i’diluu, huwa aqrabu lit-taqwaa, wattaqullaah, innallaaha khabii- rum bimaa ta’maluun” (QS. Al-Maa’idah (5): 8).
‘Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.

43.”Innaa auhainaa ilaika kamaa auhainaa ilaa Nuuhiw wan-nabiyyiina mim ba’dih, wa auhainaa ilaa Ibraahiima wa Ismaa’iila wa Ishaaqa wa Ya’quuba wal-asbaati wa ‘Iisaa wa Ayyuuba wa Yuunusa wa Haaruuna wa Sukaimaan, wa aatainaa Daawuuda Zabuu-raa” (QS. An-Nisaa (4): 163).
‘Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang sesudahnya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud’. 

44.”Syara’a lakum minad-diini maa wassaa bihii Nuuhaw wal-lazii auhainaa ilaika wa maa wassainaa bihii Ibraahiima wa Muusaa wa ‘Iisaa an aqiimud-diina wa laa tatafar-raquu fiih, kabura ‘alal-musyrikiina maa tad’uuhum ilaiih, Allaahu yajtabii ilaihi may yasyaa’u wa yahdii ilaihi may yuniib”.(QS. Asy-Syuuraa (42): 13).
‘ Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: ‘Tegakkanlah agama* dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya’. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehenda  ki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)’.

*) Yang dimaksud dengan agama di sini, menurut Al-Qur’an dan terjemahnya adalah meng-Esakan Allah Swt, beriman kepada-Nya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan hari akhirat, serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.

45.”Wa maa arsalnaa min qablika mir ra- suulin illaa nuuhii ilaihi annahuu laa ilaaha illaa ana fa’buduun”(QS.Al-Anbiyaa (21): 25).
‘Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,  maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku’.

46.”Wa laqad aatainaa Ibraahiima rusy-dahuu min qablu wa kunnaa bihii ‘aalimiin” (QS. Al-Anbiyaa (21): 51).
‘Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya’.

Hubungan antara Orang Islam dan Orang Kafir yang tidak memusuhi Islam tidak dilarang.

47.” Laa yanhaakumullaahu ‘anil-laziina lam yuqaatiluukum fid-diini wa lam yukhri-  juukum min diyaarikum an tabarruuhum wa tuqsituu ilaihim, innallaaha yuhibbul-muqsitiin” (QS. Al-Mumtaha- nah (60): 8).
‘Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang  yang berlaku adil’.

Peringatan kepada umat Islam supaya jangan seperti orang Yahudi yang tidak mengamalkan isi Kitab Sucinya

48.”Masalul-laziina hummilut-Tauraata su-mma lam yahmiluuhaa ka masalil-himaari yahmilu asfaaraa,bi’sa masalul-qaumil-lazii na kazzabuu bi aayaatillaah, wallaahu laa yahdil-qaumaz-zaalimiin” (QS. Al-Jumu’ah (62): 5).
‘Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim’.

Ajaran Islam untuk mengatasi sifat-sifat yang jelek pada manusia

49.” Innal-insaana khuliqa haluu’aa,” (QS. Al-Ma’aarij (70): 19).
‘Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, ‘

50.”izaa massahusy-syarru jazuu’aa,” (QS. Al-Ma’aarij(70): 20).
‘apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, ‘ 

51.” wa izaa massahul-khairu manuu’aa,” (QS. 70: 21).
‘dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, ‘

52.” Kallaa innal-insaana layatgaa,”(QS.Al-   ‘Alaq (96): 6).
‘Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, ‘

53.” Bal yuriidul-insaanu li yafjura amaa- mah” (QS. Al-Qiyaamah (75): 5).
‘Bahkan manusia hendak membuat maksiat terus-menerus’.

54.” Innal-insaana li rabbihii la kanuud” (QS. Al-‘Aadiyaat (100): 6).
‘Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya’.

55.” Wa innahuu li hubbil-khari lasyadiid” (QS. Al-Aadiyaat (100): 8).
‘Dan sesungguhnya dia (manusia) sangat bakhil karena cintanya kepada harta’.

56.”…; Innal-insaana lazaluumun kaffar” (QS. Ibrahim (14): 34).
‘ Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)’.

57.”…; Wa kaanal-insaanu aksara syai’in jadalaa” (QS. Al-Kahfi (18): 54).
‘Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah’.

58.”Wa yad’ul-insaanu bisy-syarri du ‘aa ’ahuu bil-khair,wa kaanal-insaanu’ajuulaa”
(QS. Al-Israa’ (17): 11).
‘Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa’.

59.”Wa laqad sarrafnaa fii haazal-Qur’aani lin-naasi min kulli masal, wa kaanal-insaa  nu aksara syai’in jadalaa” (QS. Al-Kahfi (18): 54).
‘Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah’.

60.”Kallaa bal tuhibbuunal-‘aajilah” (QS. Al-Qiyaamah (75): 20).
‘Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,

61.” wa tazaruunal-aakhirah” (QS. Al-Qiyaamah (75): 21).
‘dan meninggalkan (kehidupan) akhirat’.

62.”Am lil-insaani maa tamannaa” (QS. An- Najm (53): 24).
‘Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya’

63.”Fa lillaahil-aakhiratu wal-uulaa”(QS. An-Najm (53): 25).
‘(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia’.

64.”wa al laisa lil-insaani illaa maa sa’aa” (QS. An-Najm (53): 39).
‘dan bahwasanya seorang manusia tiada   memperoleh selain apa yang telah diusahakannya’.

65.”Aaminuu billaahi wa rasuulihii wa anfiquu mimmaa ja’alakum mustakhlafiina fiih, fal-laziina aamanuu minkum wa anfa quu lahum ajrun kabiir” (QS. Al-Hadid (57): 7).
‘Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar’.

Ummat  yang  menghargai  pluralitas

66.”…;Li kullin ja’alnaa minkum syir’ataw wa minhaajaa, wa lau syaa’allaahu laja’ala kum ummataw waahidataw wa laakil li yabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat;…” (QS. Al-Maa’idah (5): 48).
‘…; Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan, …’

67.”Fa li zaalika fad’, wastaqim kamaa umirt, wa laa tattabi’ ahwaa’ahum, wa qul aamantu bimaa anzalallaahu min kitaab, wa umirtu li a’dila bainakum, Allaahu rabbu- naa wa rabbukum, lanaa a’maalunaa wa lakum a’maalukum, laa hujjata bainanaa wa bainakum, Allaahu yajma’u bainanaa, wa ilaihil-masiir” (QS. Asy-Syuuraa (42): 15).
‘Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)’.

68.”…yarfa ‘illaahul-lazina aamanuu min-kum wal-laziina uutul-‘ilma darajaat,...” (QS. Al- Mujaadilah (58): 11).
‘Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ’

69.” Inna fis-samaawaati wal-ardi la’aayaa-   til lil-mu’miniin” (QS. Al-Jaatsiyah (45): 3).
‘ Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman’.

70.” Kallaa innahaa tazkirah” (QS. ‘Abasa (80): 11).
‘ Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, ‘.

71.” Fa man syaa’a zakarah” (QS.’Abasa (80): 12).
‘maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, ‘.

72.” Fii suhufim mukarramah” (QS. ‘Abasa (80): 13).
‘di dalam kitab-kitab yang dimuliakan’.

73.” Fa ammaa man tagaa” (QS. An-Nazi’at (79): 37).
‘Adapun orang yang melampaui batas, ‘.

74.” Wa aasaral-hayaatad-dun-yaa”(QS.An-Nazi’at(79): 38).
‘dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,

75.” Fa innal-jahiima hiyal-ma’waa” (QS. An- Nazi’at (79): 39).
‘ maka sesunguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)’.
               
                                                                KIAMAT & ALAM AKHIRAT

1.”Innas-saa’ata la’aatiyatul laa raiba fiihaa, wa laakinna aksaran-naasi laa yu’minuun” (QS. Al-Mu’min(40): 59).
‘Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman’. 

2.”Innas-saa’ata aatiyatun akaadu ukhfii-haa li tujzaa kullu nafsim bimaa tas’aa” (QS. Taahaa (20): 15).
‘Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan’.

4.”Innal-laziina laa yu’minuuna bil-aakhi rati zayyannaa lahum a’maalahum fa hum ya’mahuun” (QS. An-Naml (27): 4).
‘Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)’.

5.”Baliddaaraka ‘ilmuhum fil-aakhirah, bal hum fii syakkim minhaa, bal hum minhaa ‘amuun” (QS. An-Naml (27): 66).
‘Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana), malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya’.

6.”Rasulullah Saw pernah bersabda: “Di antara tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah:
1.      Ilmu agama akan diambil kembali (dengan meninggalnya para ulama).
2.      Ketidaktahuan (terhadap agama) merajalela.
3.      Meminum minuman beralkohol (telah menjadi kebiasaan).
4.      Zina dilegalkan dan dilakukan secara luas dan terbuka. => (HR. Al-Bukhari); Riwayat dari anas r.a".

7.”Wa maa adraaka mal-qari’ah; Yauma yakunun-naasu kal-faraasyil-mabsuus; wa  takuunul-jibaalu kal-‘ihnil-manfuusy” (QS. Al-Qaari’ah (101): 3,4,5).
‘Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (3); Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran (4); dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)’.

8.” Lan tanfa’akum arhaamukum wa laa aulaadukum yaumal-qiyaamah, yafsilu bainakum, wallaahu bimaa ta’maluuna basiir” (QS. Al-Mumtahanah (60): 3).
‘Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-kali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu.Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan’.

9.”Wa yauma taquumus-saa’atu yublisul mujrimuun; Wa yauma taquumus-saa’atu yauma’iziy yatafarraquun”(QS.Ar-Ruum/30 : 12,14).
‘Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa (12); Dan pada hari terjadinya kiamat, dihari itu mereka (manusia) bergolong-golongan 14)’.

10.”Laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatul li man kaana yarjullaaha wal-yaumal-aakhira wa zakaraallaaha kasii raa” (QS. Al-Ahzaab (33): 21).
‘Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah’.

11.”Fa hal yanzuruuna illas-saa’ata an ta’ti  yahum bagtah, fa qad jaa’a asy-raatuhaa,  fa annaa lahum izaa jaa’athum zikraahum” (QS. Muhammad (47): 18).
‘Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?’.

12.”Yaa ayyuhan-naasuttaquu rabbakum wakhsyau yaumal laa yajzii waalidun ‘aw waladihii wa laa mauluudun huwajaazin ‘aw waalidihii syai’aa, inna wa’-dallaahi haqqun fa laa tagurranna-kumul-hayaatud-dun-yaa, wa laa yagurrannakum billaahil-garuur” (QS. Luqman (31): 33).
‘Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.

13.”Innallaaha ‘indahuu ‘ilmus-saa’ah, wa yunazzilul-gaiis, wa ya’lamu maafil-arhaam wa maa tadrii nafsum maazaa taksibu gadaa, wa maa tadrii nafsum bi ayyi ardin tamuut, innallaha ‘aliimun khabiir” (QS. Luqman (31): 34).
‘Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.

14.”Fa zuuquu bimaa nasiitum liqaa’a yau- mikum haazaa, innaa nasiinaakum wa zuu  quu ‘azaabal-khuldi bimaa kuntum ta’ma- luun” (QS. As-Sajdah (32): 14).
‘Maka rasailah olehmu (siksa) ini disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat);  sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan’.

15.”Aaalimul-gaibi fa laa yuzhiru ‘alaa gai- bihii ahadaa(26); illaa manirtadaa mir rasu  ulin fa innahuu yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihii rasadaa(27)” (QS. Al-Jin (72): 26-27).
‘(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu (26); Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya (27)’.

16.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub ‘asuun” (QS. Al-Mu’minuun (23): 16).
‘Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat’.

17.”Wa annas-saa’ata aatiyatul laa raiba-fiihaa wa annallaaha yab’asu man fil-qubur” (QS. Al-Hajj (22): 7).
‘Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur’.

18.”..; wa maa kaanallaahu li yutli’akum ‘alal-gaibi wa laakinnallaaha yajtabii mir rasulihii may yasyaa’,..”(QS. Ali ‘Imran (3): 179).
‘Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki Nya di antara rasul-rasul-Nya’.



                                                                  PENCIPTAAN MANUSIA

1.”A wa lam yatafakkaruu fii anfusihim, maa khalaqallaahus-samaawaati wal-ar da wa maa bainahumaa illaa bil-haqqi wa ajalim musammaa,…”(QS. Ar-Rum (30): 8).
‘ Dan  mengapa  mereka  tidak  memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan;…’.

2.”Wa iz qaala rabbuka lil-malaa’ikati innii jaa’ilun fil-ardi khaliifah, qaaluu a taj’alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaa’, wa nahnu nusabbihu bi hamdika wa nuqaddisu lak, qaala innii a’lamu maa laa ta’lamuun” (QS. Al-Baqarah (2): 30).
‘Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'.

3.”Iz Qaala rabbuka lil-malaa’ikati innii khaaliqum basyaram min tiin” (QS. Saad (38): 71).
‘(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah’.

4.”Wa iz qaala rabbuka lil-malaa’ikati innii khaaliqum basyaram min salsaa-lim min hama’im masnuun”(QS.Al-Hijr (15): 28).
‘Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk’.

5.” Wa laqad khalaqnal-insaana min salsaa- lim min hama’im masnuun” (QS. Al-Hijr (15): 26).
‘Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk’.

6.”A fa ‘ayiinaa bil-khalqil-awwal, bal hum fii labsin min khalqin jadiid”(QS. Qaaf (50): 15).
‘Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama ?  Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru’.

7.”Wa laqad ‘alimtumun-nasy’atal-uulaa fa lau laa tazakkaruun”(QS. Al-Waaqi’ah (56): 62).
‘Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?

8.”Hal ataa ‘alal-insaani hiinum minad-dahri lam yakun syai’am mazkuuraa”(QS.Al-Insaan(76): 1).
‘Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut ? ’.

9.”A wa lam yarau kaifa yubdi’ullaahul-khalqa summa yu’iiduh,inna zaalika ‘alallaa hi yasiir” (QS. Al-‘Ankabuut (29): 19).
‘Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan makhluk dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah’.

10.”Qul siiruu fil-ardi fanzuruu kaifa bada- al-khalqa summallaahu yunsyi’un-nasy’atal-aakhirah, innallaaha ‘alaa kulli syai’in qadiir” (QS. Al-‘Ankabuut (29): 20).
‘Katakanlah: “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan makhluk dari permulaannya, kemudian Allah menjadikan kejadian yang lain. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’.

11.”Ammay yabda’ul-khalqa summa yu’iidu huu wa may yarzuqukum minas-samaa’i wal ard, a ilaahum ma’allaah; ..” (QS. An-Naml (27): 64).
‘Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? ’.

12.”Allaahu yabda’ul-khaqa summa yu’iidu huu summa ilaihi turja’uun” (QS. Ar-Ruum (30): 11).
‘Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali; kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan’.

13.”Wa huwal-lazii yabda’ul-khalqa summa yu’iiduhu wa huwa ahwanu ‘alaihi,…” (QS. Ar-Ruum (30): 27).
‘Dan Dialah yang menciptakan makhluk dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya; …”

14.”Allazii ahsana kulla syai’in khalaqahuu wa bada’a khalqal-insaani min tiin”(QS. As-Sajdah (32): 7).
‘Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah’.

15.”Summa ja’ala naslahuu min sulaalatim mim maa’im mahiin”(QS. As-Sajdah (32):8).
‘Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)’.

16.”Summa sawwaahu wa nafakha fiihi mir ruuhihii wa ja’ala lakumus-sam’a wal-absa ara wal-af’idah, qaliilam maa tasykuruun” (QS. As-Sajdah (32): 9).
‘Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur’.

17.”Wallaahu khalaqakum min turaabin summa min nutfatin summa ja’alakum azwaajaa;…” (QS. Faatir (35): 11).
‘Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu  berpasangan (laki-laki dan perempuan);…’

18.”Fa izaa sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi mir ruuhii fa qa’uu lahuu saajidiin” (QS. Shad (38): 72).
‘Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya’.

19.”Fa izaa sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi mir ruuhii fa qa’uu lahuu sajidiin” (QS. Al- Hijr (15): 29).
‘Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)- Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud’.

20.”Huwal-lazii khalaqakum min turaabin summa min nutfatin summa min ‘alaqatin summa yukhrijukum tiflan summa li tablu-guu asyuddakum summa li takuunuu syuyuu khaa, wa minkum may yutawaffaa min qablu wa li tabluguu ajalam musammaw wa la’al lakum ta’qiluun” (QS. Al-Mu’min (40): 67).
‘Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiar kan hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)’. 

21.”Summa khalaqnan-nutfata ‘alaqatan fa khalaqnal-‘alaqata mudgatan fa khalaqnal-mudgata ‘izaaman fa kasaunal-‘zaama lah- man summa ansya’naahu khalqan aakhar, fa tabaarakallaahu ahsanul-khaaliqiin”(QS. Al-Mu’minuun (23): 14).
‘Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik’.

22.”Yaa ayyuhan-naasu in kuntum fii raibim minal-ba’si fa innaa khalaqnaakum min turaabin summa min nutfatin summa min ‘alaqatin summa mim mudgatim mukhalla- qatiw wagairi mukhallaqatil li nubayyinala-kum, wa nuqirru fil-arhaami maa nasyaa’u ilaa ajalim musamman,…” (QS. Al-Hajj  (22): 5).
‘Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, …’

23.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub ‘asuun” (QS. Al-Mu’minuun (23): 16).
‘Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat’.

24.”Wa annas-saa’ta aatiyatul laa raibafii-haa wa annallaaha yab’asu man fil-qubuur” (QS. Al-Hajj (22): 7).
‘Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur’. 

25.”Allaahul-lazii ja’ala lakumul-arda qar- aaraw was-samaa’a binaa’aw wa saw wara kum fa ahsana suwarakum warazaqakum minat-tayyibaat,…”(QS.Al-Mu’min(40):64).
‘Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebagian yang baik-baik’.

26.”Khalaqas-samaawaati wal-arda bil-haq qi wa sawwarakum fa ahsana suwarakum, wa ilaihil-masiir”(QS.At-Tagaabun (64): 3).
‘Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya  rupamu itu, dan hanya kepada-Nyalah kembali (mu)’. 

27.”Sabbihisma rabbikal-a’laa (1), allazii khalaqa fa sawwaa (2)” (QS. Al-A’laa (87): 1-2).
‘Sucikanlah nama Tuhan-mu yang Maha Tinggi (1), yang menciptakan, dan  menyempurnakan (penciptaan-  Nya) (2).

28.”Inna masala ‘Isa ‘indallaahi ka masali Aadam, khalaqahuu min turaabin summa qaala lahuu kun fa yakuun”(QS. Ali-‘Imran (3): 59).
‘Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia”.

29.”Yaa ayyuhan-naasuttaquu rabbakumul-lazii khalaqakum min nafsiw waahidatiw wa khalaqa minhaa zaujahaa wabassa minhumaa riijaalan kasiiraw wa nisaa’aa,…” (QS. An-Nisa(4): 1).
‘Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada kedua-nya Allah mengembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak; …”

30.”Qul hal min syurakaa ’ikum  may yab-da’ul-khalqa summa yu’iiduh, qulillaahu yabda’ul-khalqa summa yu’iiduhuu fa annaa tu’fakuun” (QS. Yunus (10): 34).
‘Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah: “Allahlah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”.

31.”Qul huwal-lazii ansya’akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-absaara wal af’idah, qaliilam maa tasykuruun”(QS. Al-Mulk (67): 23).
‘Katakanlah: “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur’.


                                                                               Do'a - Do'a

“Rabbanagfir lanaa zunuubanaa wa israa- fanaa fii amrinaa wa sabbit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal-qaumil-kaafiriin”.
‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’.

“Rabbanaa atmim lanaa nuuranaa wa igfir lanaa innaka ‘alaa kulli syai’in qadiirun”.
‘Ya Tuhan kami, sempurnakanlah nur (cahaya iman) kami dan ampunilah kami, sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.

“Rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmataw wa hayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa”.
‘Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.

“Robbanaa afrig ‘alainaa sabran wa tawaf- fanaa muslimiin“.
‘Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)’.

“Allah humma a’inni alaa zikrika, wa syukri kaa wa husni ibadatika”.
‘Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat Engkau dan bersyukur kepada Engkau dan tolonglah aku melakukan ibadah yang baik kepada Engkau’.

“Rabbanaa laa tuzig quluubanaa ba’da iz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmah, innaka antal-wahhaab”.
‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)’.

“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa ‘azaa-bannaar”.
‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’.

“ Wa shallallahu ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi ajma’iin, wal hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”.

                                                                                   ==@==


By : Chairullah Idris







Tidak ada komentar:

Posting Komentar