KEHIDUPAN
DUNIA & AKHIRAT
1.”Kallaa bal tuhibbuunal-‘aajilah”
(QS.Al- Qiyaamah(75): 20).
‘Sekali-kali
janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan
dunia, ‘
2.” wa tazaruunal-aakhirah ” (QS.
Al-Qi-yaamah(75): 21).
‘ dan meninggalkan
(kehidupan) akhirat’.
3.” Haazaa Basaaa-‘iru linnaasi wa
Hu-danw-wa Rahmatul-liqawminy-yuuqinuun”
(QS. Jaatsiyah(45): 20).
‘ Al-Qur’an
ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakini’.
4.“Wabtagi fiimaaa ‘aataakallaahud-Daa
ral ‘Aakhirata wa laa tansa nasiibaka
min-ad dunyaa" (QS. Al-Qashash(28): 77).
‘Dan carilah
pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi’.
5.”Kazaalika yubayyi-nullaahulakumul-‘aayaati la-‘allakum tatafakkaruun -
Fiddunyaa
wal-‘Aakhirah”(QS. Al-Baqarah: 219-220).
‘Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu
supaya kamu berfikir,tentang dunia dan akhirat’.
6.” Nahnu ‘awliyaaa-‘ukum
filhayaatid-dunyaa wa fil-‘Aakhirah; wa
lakum fiihaa maa tashtahiii ‘anfusukum wa lakum fiihaa maa tadda-‘uun“ (QS.
Fushshilat(41): 31).
‘Kami-lah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat;
didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
dalamnya apa yang kamu minta’.
7.”.., inna wa’dallaahi haqqun fa laa tagurrannakumul-hayaatud-dun-yaa,wa
laa yagurrannakum billaahil-garuur”(QS. Luq-maan(31): 33).
‘Sesungguhnya
janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia
memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan)
memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.
8.”Allaziina yastahibbunal-hayaatad- dun-
yaa ‘a’alal-aakhirati wa yasudduuna ‘ansa-biiliiaahi wa yabguunahaa ‘iwajaa,
ulaa’ika fii dalaalim ba’iid” (QS. Ibrahim(14): 3).
‘Orang-orang
yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat
dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan
itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh’. (dpl: harus
ada keseimbangan yang proporsional antara kegandrungan terhadap
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat)’.
9.”A hum yaqsimuuna rahmata rabbik, nahnu
qasamnaa bainahum ma’iisyatahum fil-hayaatid-dun-yaa wa rafa’naa ba’dahum fauqa
ba’din darajaatil li yattakhiza ba’du-hum ba’dan sukhriyyaa, wa rahmatu
rab-bika khairum mimmaa yajma’uun”(QS. Az-Zukhruf(43): 32).
‘Apakah mereka
yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang
lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan
sebagian yang lain’.
10.”Sesungguhnya orang-orang yang tidak
beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur’an) adalah orang-orang
yang selalu mengada-adakan kebohongan. Dan Allah tidak akan
memberi hidayah kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih karena,
mereka itulah orang-orang pendusta” (QS. An-Nahl (16): 104-105).
“Zaalika bi
annahumustahabbul-hayaatad-dun-yaa ‘alal-aakhirati wa annallaaha laa
yahdil-qaumal-kaafiriin”(QS.An-Nahl:107)
‘Yang demikian
itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di
dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada
memberi hidayah / petunjuk kepada kaum yang kafir’.
11.”..; lil-laziina ahsanuu fii
haazihid-dun-yaa hasanah, wa
ladaarul-aakhirati khaiir, wa lani’ma daarul-muttaqiin” (QS.An-Nahl (16):
30).
‘Orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih
baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa’.
12.”Wal-laziina haajaruu fillaahi mim
ba’ dimaa zulimuu lanubawwi’annahum
fid-dun yaa hasanah, wa la’ajrul-aakhirati akbar, lau kaanuu
ya’lamuun” (QS. An-Nahl(16): 41).
‘Dan
orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami
akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia.
Dan sesungguhnya pahala di akhirat
adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui’.
13.”Yusabbitullaahul-laziina aamanuu
bil-qaulis-saabiti fil-hayaatid-dun-yaa wa fil-aakhirah, wa
yudillullaahuz-zaalimiin, wa yaf’alullaahu
maa yasyaa’ “ (QS. Ibrahim (14):
27).
‘Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa
yang Dia kehendaki’.
14.”Allaahu yabsutur-rizqa li may yasyaa
’u wa yaqdir, wa farihuu bil-hayaatid-dun-yaa, wa mal-hayaatud-dun-yaa
fil-aakhirati illaa mataa’ “ (QS.Ar-Ra’du(13):26).
‘Allah
meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka
bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesena-
ngan (yang sedikit)’.
15.”Wa man kaana fii haazihii a’maa
fahu-wa fil-aakhirati a’maa wa adallu sabiilaa” (QS. Al-Israa’(17): 72).
‘Dan
barangsiapa yang buta (hatinya) didunia ini, niscaya di
akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari
jalan (yang benar)’.
16.”Man kaana yuriidul-hayaatad-dun-yaa wa
ziinatahaa nuwaffi ilaihim a’maalahum fiihaa wa hum fiihaa laa yubkhasuun” (QS.
Hud(11): 15).
‘Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,
niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan’.
17.”Ulaa’ikal-laziina laisa lahum
fil-aakhi rati illan-naaru wa habita maa sana’uu fiihaa wa baatilum maa kaanuu
ya’maluun” (QS. Hud(11): 16).
‘ Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali
neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di
dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan’.
18.”Wa qatta’naahum fil-ardi
umamaa,min-humus-saalihuuna wa minhum duuna zaalik, wa balaunaahum bilhasanaati
was-sayyi’aa ti la’allahum yarji’uun” (QS. Al-A’raaf(7) : 168).
‘ Dan Kami
bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya
ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak
demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
(bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada
kebenaran)’.
19.”Innamal-hayaatud-dun-yaa la’ibuw wa
lahw, wa in tu’minuu wa tattaquu yu’tikum ujuurakum wa laa yas’alkum
amwaalakum” (QS. Muhammad(47): 36).
‘Sesungguhnya kehidupan
dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika
kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia
tidak akan meminta harta-hartamu’.
20.”Allaziina aamanuu wa kaanuu
yatta-quun”(63); “Lahumul-busyraa fil-hayaatid-dun-yaa wa fil-aakhirah, laa
tabdiila li kaali maatillaah, zaalika huwal-fauzul-‘aziim” (QS. Yunuus(10):
64).
‘Orang-orang
yang beriman dan mereka selalu bertakwa.(63); ‘ Bagi
mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan
(dalam kehidupan) di akhirat;…’(64).
21.”Man kaana yuriidul-‘aajilata
‘ajjalnaa lahuu fiihaa maa nasyaa’u li man nuriidu summa ja’alnaa lahuu
Jahannam, yaslaahaa mazmuumam madhuuraa”(QS. Al-Isra’(17): 18).
‘Barangsiapa
menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki
bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka
Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir’.
22.”Wa man araadal-aakhirata wa
sa’aala-haa sa’yahaa wa huwa mu’minun fa ulaa ’ika kaana sa’yuhum masykuuraa”
(QS. Al-Isra’(17): 19).
‘Dan
barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan
berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin,
maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya
dibalasi dengan baik’.
23.”Al-maalu
wal-banuuna ziinatul-hayaa-tid- dun- yaa, wal - baaqiyaatus - saalihaatu
khairun ‘inda rabbika sawaabaw wa khai-run amalaa” (QS. Al-Kahfi(18): 46).
‘Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan’.
24.”…; Wa wailul lil-kaafiriina min
‘azaa-bin syadiid” (2), Allaziina yastahibbuunal- hayaatad-du-yaa
‘alal-aakhirati wa yasud- duuna ‘an sabiilillaahi wa yabguunahaa ‘iwajaa,…”
(QS. Ibrahim(14): 3).
‘ Dan celakalah
bagi orang-orang kafir kare-na siksaan yang sangat pedih, (2); (yaitu)
orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia
daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan
Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok’(3).
25.”Innaa la nansuru rusulanaa
wal-laziina aamanuu fil-hayaatid-dun-yaa wa yauma
yaquumul-asyhaad”(QS.Al-Mu’min(40):51).
‘Sesungguhnya
Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari
kiamat)’.
26.”..; Innallaaha harramahumaa
‘alal-kaafiriin”(50); Allaziinattakhazuu diinahum lahwaw wa la’ibaw wa
garrathumul-hayaatud-dun-yaa” (QS.Al-A’raaf(7): 51).
‘ Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir(50);
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai
main-main dan senda-gurau, dan kehidupan dunia
telah menipu mereka”(51).
27.” Yaa ayyuhan-naasuttaquu rabbakum
wakhsyau yaumal laa yajzii waalidun ‘aw waladihii wa laa mauluudun huwajaazin ‘aw
waalidihii syai’aa, inna wa’-dallaahi haqqun fa laa
tagurranna-kumul-hayaatud-dun-yaa, wa laa yagurrannakum billaahil-garuur” (QS.
Luqman(31): 33).
‘Hai manusia,
bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada
hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan
seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun.
Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali
kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula)
penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.
28.”Wa lau basatallaahur-rizqa li
‘ibaadihii labagau fil-ardi wa laakiy yunazzilu bi qadarim maa yasyaa’, innahuu
bi ‘ibaadihii khabiirum basiir”.
‘ Dan jikalau
Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hambaNya, tentulah mereka akan melampaui
batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa
yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan)
hamba-hambaNya lagi Maha Melihat’.
29.”Wa mal-hayaatud-dun-yaa illaa la’ibuw
wa lahw, wa laddaarul-aakhiratu khairul-lil-laziina yattaquun, a fa laa
ta’qiluun” (QS. Al-An’aam (6): 32).
‘Dan tiadalah
kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda-gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi
orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? ‘.
30.”Fa ammaa man tagaa,(37); Wa aasa ral-hayaatad-dun-yaa,(38); fa innal-jahiima
hiyal-ma’waa.(QS.An-Naazi’aat(79):37-39).
‘Adapun orang
yang melampaui batas; dan lebih mengutamakan kehidupan
dunia; maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya’.
31.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub
’asuun” (QS. Al-Mu’minuun(23): 16).
‘Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat’.
IMAN; KAFIR & AKAL
PIKIRAN
1.”Huwal-lazii khalaqakum fa minkum
kaa-firuw wa minkum mu’min, wallaahu bimaa
ta’maluuna basiir”(QS.At-Tagaabun(64):2).
‘ Dialah yang
menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada
yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan’.
2.”Wa lau syaa’a rabbuka la’aamana man
fil-ardi kulluhum jamii’aa, afa anta tukrihun-naasa hattaa yakuunuu mu’miniin”
(QS. Yuunus(10): 99).
‘ Dan jikalau
Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang dimuka bumi seluruhnya.
Maka apakah kamu (hendak) memaksa
manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya’?.
3.”..; a fa lam yai’asil-laziina aamanuu
al lau yasyaa’ullaahu lahadan-naasa jamii’aa, ..; “ (QS. Ar-Ra’du(13): 31).
‘…; Maka
tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah
menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi hidayah / petunjuk kepada manusia semuanya’.
=> Lalu siapa
sajakah yang termasuk orang-orang yang beriman ? :
4.”Innamal-mu’minuunal-laziina izaa
zuki-rallaahu wajilat quluubuhum wa izaa tuliyat ‘alaihim aayaatuhuu zaadathum
iimaanaw wa ‘alaa rabbihim yatawak-kaluun,” (QS. Al-Anfaal(8): 2).
‘Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya,
bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal’.
5.”allaziina yuqiimuunas-salaata wa
mim-maa razaqnaahum yunfiquun” (QS. Al-Anfaal(8): 3).
‘(yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka’.
6.”Ulaa’ika humul-mu’minuuna haqqaa, la
hum darajaatun ‘inda rabbihim wa magfira-tuw wa rizqun kariim” (QS.
Al-Anfaal(8):4).
‘Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat)
yang mulia”.
“Iman”, adalah kepercayaan yang
teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang
dikehendaki oleh iman itu (sumber: catatan kaki Al-Qur ’an).
“Iman”, ialah perasaan rohani,
yang dirasakan oleh manusia meliputi dirinya setiap ia mengadakan komunikasi
dengan alam dan hanyut ke dalam ketak-terbatasan ruang dan waktu. Semua makhluk
alam ini akan terjelma dalam dirinya (sumber: Sejarah Hidup Muhammad; M. Husain Haekal).
7.”Qul li ‘ibaadiyal-laziina aamanuu
yuqii-mus-salaata wa yunfiquu mimmaa razaq naahum sirraw wa ‘alaaniyatam min
qabli ay ya’tiya yaumul laa bai’un fiihi wa laa
khilaal” (QS. Ibrahim(14): 31).
‘Katakanlah
kepada hamba-hambaKu yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat,
menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada
hari itu tidak ada jual-beli dan persahabatan’.
8.”Innamal-mu’minuunal-laziina aamanuu billaahi wa rasuulihii summa lam yartaabuu wa jaahaduu bi amwaalihim wa anfusihim fii sabiilillaah, ulaa’ika humus-saadiquun” (QS. Al-Hujuraat(49): 15).
‘Sesungguhnya orang-orang
yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad
dengan harta dan jiwa mereka pada
jalan Allah, mereka itulah
orang-orang yang benar’.
9.”Fa aaminuu billaahi wa rasuulihii
wan-nuuril-lazii anzalnaa, wallaahu bimaa ta’-maluuna khabiir”(QS.
At-Tagaabun(64):8).
‘Maka berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur’an)
yang telah Kami turunkan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.
10.”Wa minan-naasi may yaquulu aaman naa
billaahi wa bil-yaumil-aakhiri wa maa hum bi mu’miniin” (QS. Al-Baqarah (2):
8).
‘Di antara
manusia ada yang mengatakan : “Kami beriman kepada Allah dan Hari Kemudian,
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman’.
11.“Wa maa kaana li-nafsin ‘an-tu’mina
‘illaa bi-‘iz-nillaah: wa yaj-‘alur-rijsa ‘alal-laziina laa ya’qiluun” (QS.
Yunus(10): 100).
‘Dan tidak ada seorangpun
akan beriman kecuali dengan Izin Allah; dan Allah
menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya’. (dpl, “ Allah tidak tidak akan
mengizinkan seseorang untuk beriman, bila dalam prosesnya ia tidak menggunakan
akal pikirannya”).
12.”Wa masalullaziina kafaruu
kamasalilla-zii yan-‘iqu bimaa laa yasma-‘u 'illaa du-‘aaa-anw- wa nidaaa-‘aa.
Summum-buk-mun ‘um-yun-fa-hum laa
ya’-qiluun” (QS. Al-Baqarah(2): 171).
‘Dan
perumpamaan orang-orang kafir (tidak beriman) adalah seperti penggembala yang
meneriakkan ternaknya yang tidak mendengar selain suara panggilan dan seruan saja.
Mereka tuli, bisu, dan buta, sebab mereka tidak menggunakan akal fikiran’. (dpl:
Allah mengibaratkan orang-orang yang tidak beriman, seperti hewan-hewan
piaraan yang tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka tidak
berakal-fikiran).
13.”..., fattaqullaaha yaa
ulil-albaabil-laziina aamanuu; qad anzalallaahu ilaikum zikraa” (QS.
At-Talaaq(65): 10).
‘maka
bertaqwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu)
orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah
menurunkan peringatan kepadamu’.
14.”…; innamaa yatazakkaru ulul-albaab
(QS. Ar-Ra’du (13): 19).
‘…; Hanyalah orang-orang
berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, ‘.
15.”allaziina yuufuuna bi ‘ahdillaahi wa
laa yanquduunal-miisaaq”(QS.Ar-Ra’du/13:20)
‘ (Yaitu)
orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak
perjanjian, ‘.
16.”wal-laziina yasiluuna maa
amarallaa-hu bihii ay yuusala wa
yakhsyauna rabba-hum wa yakhaafuuna suu’al-hisaab” (QS. Ar-Ra’du (13): 21).
‘ dan orang-orang
yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan
supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab
yang buruk’.
17.”Allaziina yazkuruunallaaha qiyaamaw
wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wa yata-fakkaruuna fii khalqis-samaawatii
wal-ard, rabbanaa maa khalaqta haazaa
baatilaa, subhaanaka fa qinaa ‘azaaban-naar” (QS. Ali-Imraan (3): 191).
‘ (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.
18.”ujiibu da’watad-daa’i izaa da’aani fal yastajiibuu lii wal yu’minuu bii la’allahum yarsyuduun". (QS. Al-Baqarah: 186).
‘Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku
dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran’.
19.”Wa yastajiibul-laziinaa amanuu wa‘ami
lus-saalihaati wa yaziiduhum min fadlih, wal-kaa firuuna lahum ‘azaabun syadiid”
(QS. Asy-Syuuraa(42): 26).
‘Dia
memperkenankan (do’a) orang-orang yang beriman serta mengerjakan
amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan
orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras’.
20.”Qaalatil-A’raabu aamannaa, qul lam
tu’minuu wa laakin quuluu aslamnaa wa lammaa yadkhulil-iimaanu fii quluubikum,
wa in tutii’ullaaha wa rasuulahuu laa yalit-kum min a' maalikum syai’aa,
innallaaha gafuurur rahiim”(QS.Al-Hujuraat (49): 14).
‘Orang-orang
Arab Badwi itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah
(kepada mereka): ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah “kami telah
Islam/tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu
taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tiada akan mengurai sedikitpun (pahala)
amalanmu, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ‘.
21.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu
izjaa’ahumul-hudaa wa yatagfiruu rabba-hum;...” (QS. Al-Kahfi(18): 55).
‘ Dan tidak ada
sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika
petunjuk/hidayah telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada
Tuhannya,…’ ==> ‘Petunjuk /Hidayah iman’
22.”Allaziina yastami-‘uunal qawla
fayat-tabi-‘uuna 'ahsanah: ‘ulaaa-‘ikallaziina ha daa-hu mullaahu
wa’ulaaa-‘ikahum ‘ulul-‘albaab” (QS.Az-Zumar (39): 18).
‘Yang
mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka
itulah orang-orang yang mempunyai akal’. ==> ‘Petunjuk/ Hidayah akal’.
23.” wakhtilaafil-laili wan-nahaari wa
maa anzalallahu minas-samaa’i mir rizqin fa ahyaa bihil-arda ba’da mautihaa wa
tasriifir-riyaahi aayaatul li qaumiy ya’qi-luun” (QS. Al-Jaatsiyah (45): 5).
‘dan pada
pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya
dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat
pula Tanda-tanda (Kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal’.
24.” Wa min aayaatihii yuriikumul-barqa
khaufaw wa tama ’aw wa yunazzilu minas- samaa’i
maa’an fa yuhyii bihil-arda ba’da mautihaa, inna fii zaalika la’aayaatil
li qaumiy ya’qiluun” (QS.Ar-Ruum(30): 24).
‘Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan
dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang mempergunakan akal’.
25.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu izaa
laqiitumul-laziina kafaruu zahfan fa laa
tuwalluu humul-adbaar” (QS. Al-Anfaal(8): 15).
‘Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir
yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).
Siapakah
yang dimaksud orang-orang yang kafir tersebut ?:
a. Orang-orang yang
tidak beriman (QS. Al-Baqarah/2:171; QS. At-Tagaabun/64:2 & QS.
Al-Jaatsiyah/ 45: 11).
b. Orang-orang yang menjadikan agama
mereka sebagai
main-main dan senda gurau (QS. Al-A’raf(7): 50-51).
c. Orang-orang yang mencintai kehidupan dunia melebihi kehidupan akhirat (QS.
An-Nahl/16: 107) & QS.Ibrahim/14: 2-3).
d. Orang yang dimatikan oleh malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada
diri sendiri (QS. An-Nahl (16): 28).
Zalim;
adalah: ”Orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan
menginginkan agar Jalan itu menjadi bengkok dan mereka kafir/tidak percaya
kepada kehidupan akhirat”(QS. Al-A’raaf(7): 44-45 & QS. Hud (11): 18 -19).
WAHYU & AL-QUR'AN
1.”Qul innamaa unzirukum bil-wahyi wa laa
yasma’us-summud-du’aa’a izaa maa yunzaruun” (QS. Al-Anbiyaa (21): 45).
‘Katakanlah
(Hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan
kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah
orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan’.
2.”..; In ‘attabi-‘u ‘illaa maa yuuhaaa
‘ilayya wa maaa ‘ana ‘illaa Naziirum-mu bin” (QS. Al-Ahqaaf(46): 9).
‘Aku
tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku
dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan’.
Pertanyaannya, apa yang telah diwahyukan Allah
kepada Rasul-Nya (Muhammad) ? :
3.”Summa auhainaa ilaika anittabi’
millata Ibraahiima haniifaa, wa maa kaana minal –musyrikiin” (QS. An-Nahl(16):
123).
‘ Kemudian Kami
wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim
seorang yang hanif “, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan’.
4.”Qul innanii hadaanii rabbii ilaa
siraatim mustaqiim, diinan qiyamam millata Ibraa-hiima haniifa, wa maa kaana
minal-musyri kiin” (QS. Al-An’aam(6): 161).
‘Katakanlah:
“Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh
Tuhanku kepada Jalan yang lurus, (yaitu) agama yang
benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu
bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik’.
5.”..;millata abiikum Ibraahiim, huwa
sam maakumul-muslimiina min qablu..” (QS. Al-Hajj (22): 78).
‘(Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu,..’
6.”Watlu maa uuhiya ilaika min kitaabi
rabbik, laa mubaddila li kalimaatih, wa lan tajida min duunihii multahadaa”
(QS. Al-Kahfi(18): 27).
‘Dan bacakanlah
apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur’an).
Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimatNya. Dan kamu tidak
akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya’.
7.”Nahnu naqussu ‘alaika ahsanal-qasasi
bimaa auhainaa ilaika haazal-Qur’an, wa in kunta min qablihii
laminal-gaafiriin” (QS. Yusuf (12): 3).
‘Kami
menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an
ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)-nya adalah
termasuk orang-orang yang belum mengetahui’.
8.”Huwal-lazii arsala rasuulahuu
bil-hudaa wa diinil-haqqi li yuzhirahuu ‘alad-diini kullih, wa kafaa billaahi
syahiidaa” (QS. Al- Fath(48): 28).
‘ Dia-lah yang
mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq
agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama’. => Ayat sama: QS. At-Taubah/9: 33.
9.”Fastamsik bil-lazii uuhiya ilaiik,
innaka ‘alaa siraatim mustaqiim” (QS. Az-Zukhruf (43): 43).
‘Maka berpegang
teguhlah kamu kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu.
Sesungguhnya kamu berada di atas jalan
yang lurus’. (dpl; “ Berpegang teguhlah kepada ‘Agama
Ibrahim’ dan ‘Al-Qur’an’. Sesung-guhnya kamu telah berada pada Agama yang
benar (jalan yang lurus).
10.”Ittabi’ maa uuhiya ilaika mir rabbik,
laa ilaaha illaa huu, wa a’rid ‘anil-musyrikin” (QS. Al-An-aam(6): 106).
‘Ikutilah
apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada
Tuhan selain Dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik’.
11.” wa anna haazaa siraatii mustaqiiman
fat-tabi’uuh, wa laa tattabi’us-subula fata-farraqa bikum ‘an sabiilih,
zaalikum wassaa kum bihii la’allakum tattaquun” (QS. Al-An’ aam (6): 153).
‘dan bahwa
(yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang
lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa’.
12.”Fa in kunta fi syakkim mimmaa anzal
naa ilaika fas’alil-laziina yaqra - uunal-kitaaba min qablik, laqad
jaa’akal-haqqu mir rabbika fa laa takuunaanna minal-mumtariin,” (QS. Yunus(10):
94).
‘ Maka jika
kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan
kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca
kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran
kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu-ragu’.
13.”Rasulullah Saw bersabda: ‘Khairu-kum
man ta’allamal Qur-ana wa ‘allamah’ Artinya: Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran
dan mengamalkannya (HR. Al-Bukhari).
14.”Dari Abu Said Al-Khudri r.a. katanya,
“Berkata Rasulullah Saw, ‘Kata-kataku jangan kamu tuliskan, jika telah ada
yang menulis, hapuskan, tulis saja ayat-ayat Quran.
Menghapal dan menerangkan kata-kataku tidak mengapa. Barang siapa yang berdusta
atas namaku, berarti ia telah memilih api neraka tempat kediamannya’ “.
15.” Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Nabi
datang kepada kami ketika kami sedang sibuk menuliskan hadis. Nabi lalu
bertanya, ‘Apa yang
sedang kalian tulis? Saya pun menjawab, ini adalah segala sesuatu yang kami
dengar dari anda. Nabi berkata lagi, inginkah kalian
menuliskan kitab lain selain Kitab Allah?
Tidak ada yang menyesatkan bangsa-bangsa yang sudah berlalu kecuali mereka
menuliskan kitab-kitab lain di samping Kitab Allah’.
16.” Dalam satu pertemuan antara Zaid bin
Tsaabit dengan Mu’awiyah, terungkap
bahwa Zaid berkata, ‘Rasul
menyuruh kita agar tidak menulis sesuatu
dari beliau, kecuali Al-Quran’ Kemudian
Mu’awiyah memerintahkan agar cerita tersebut dihapus.
17.”Innahuu laqaulu rasuulin kariim (40);
Wa maa huwa bi qauli syaa’ir, qaliilam maa
tu’minuun(41)”(QS.Al-Haaqqah(69):40,41).
‘ Sesungguhnya Al-Qur’an
itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) rasul yang
mulia; dan Al-Qur’an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali
kamu beriman kepadanya’.
18.”Wa innahuu latazkiratun
lil-muttaqii-na(48); Wa innaa lana’lamu
anna minkum mukazzibiin (49)” (QS.Al-Haaqqah/69: 48,49)
‘Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar suatu pelajaran bagi
orang-orang yang bertaqwa; Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui
bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan (nya).
19.” Wa laqad yassarnal-Qur’aana liz-Zikri
fahal mim-muddakir” (QS. Al-Qamar (54): 17).
‘Dan
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah
orang yang mengambil pelajaran?
20.”..; innamaa yatazakkaru ulul-albaab”
(QS.Ar-Ra’du(13): 19).
‘..; Hanyalah
orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran’.
21.”Yahdii bihillaahu manittaba’a
ridwaa-nahuu subulas-salaami … waza yahdiihim ilaa siraatim mustaqiim”(QS. Al-Maa’idah(5): 16).
‘Dengan kitab
itulah, Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya kejalan keselamatan, …dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus’.
22.” Wa haazaa Kitaabun ‘anzal-naahu
mubaa-rakun-fattabi-‘uuhu wattaquu la ‘aallakum turhamuun “ (QS. Al-An’am(6):
155).
‘ Dan Al-Qur’an
itu adalah Kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah
dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat’.
23.”Maa kaana hadiisay yuftaraa wa laakin
tasdiiqal-lazii baina yadaihi wa tafsiila kulli syai’iw wa hudaw wa rahmatal li
qaumiy yu’minuun” (QS. Yuusuf (12): 111).
‘ Al-Qur’an itu
bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman’.
24.”Wa anzalnaa ilaikal-kitaaba bil-haqqi
musaddiqal limaa baina yadaihi minal-kitaa bi wa muhaiminan ‘alaihi fahkum
bainahum bimaa anzalallaahu wa laa tattabi’ ahwaa’ahum ‘ammaa jaa’aka
minal-haqq;” (QS. Al-Maa’idah (5): 48).
‘Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;
…’
25.”Nazzala ‘alaikal-kitaaba bil-haqqi mu
saddiqal limaa baina yadaihi wa anzalat- Tauraata wal-Injiil,(3) min qablu
hudal lin-naasi wa anzalal-Furqaan, (QS. Ali-Imran (3): 3-4).
‘Dia menurunkan
Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil, (3) sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan
Dia menurunkan Al-Furqaan (4)'.
26.” Zaalikal-kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-muttaqiin,” (QS. Al-Baqarah (2): 2).
‘Kitab
(Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
‘
27.”allaziina yu’minuuna bil-gaibi wa
yuqii muunas-salaata wa mimmaa razaqnaa-hum yunfiquun” (QS. Al-Baqarah (2):
3).
‘(yaitu)
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki
yang Kami anugerahkan kepada mereka,’
28.”wal-laziina yu’minuuna bimaa unzila
ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil-aakhirati hum yuuqinuun” (QS,
Al-Baqarah (2): 4).
‘dan mereka
yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat’.
29.”Wa innahuu lahudaw wa rahmatul
lil-mu’miniin” (QS. An-Naml (27): 77).
‘Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman’.
30.” innahuu laqaulu rasuulin kariim,”
(QS. Al-Haqqah (69): 40).
‘Sesungguhnya
dia benar-benar perkataan rasul yang mulia’ atau => ‘Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah benar-benar
wahyu (Allah yang diturunkan kepada) rasul yang mulia’.
31.”Nazala bihir-ruuhul-amin,” (QS.
As-Sy’araa’ (26): 193).
‘dia dibawa
turun oleh Ar-Ruuh Al-Amiin (Jibril), ’
32.” alaa qablika li takuuna
minal-munzi riin,” (QS. As-Syu’araa’
(26): 194).
‘ke dalam
hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan, ‘
33.” Inna ‘alainaa jam’ahuu wa qur’aanah”
(QS. Al-Qiyaamah (75): 17).
‘Sesungguhnya
atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu)
dan (membuatmu pandai) membacanya’.
34.” Wa maa yantiqu ‘anil-hawaa” (QS.
An-Najm (53): 3).
‘dan tiadalah
yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya’.
35.” In huwa illaa wahyuy yuuhaa” (QS.An-
Najm (53): 4).
‘Ucapannya
itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)’.
36.” bi lisaanin ‘Arabiyyim mubiin” (QS.
As-Syu’araa’ (26): 195).
‘dengan bahasa
Arab yang jelas’.
37.”Inna haazal-Qur’aana yaqussu ‘alaa
Banii Israa’iila aksaral-lazii hum fiihi yakh talifuun” (QS. An-Naml (27): 76).
‘Sesungguhnya Al-Qur’an
ini menjelaskan kepada Bani Israil sebagian besar dari
(perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya’.
38.” Wa innahuu lazikrul laka wa li
qaumik, wa saufa tus’aluun” (QS. Az-Zukhruf (43): 44).
‘Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar
bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan dimintai
pertanggungan jawab’.
39.” Wa
kazaalika anzalnaahu hukman ‘Ara biyyaa, ..” (QS. Ar-Ra’du (13): 37).
‘Dan
demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur’an itu sebagai peraturan
(yang benar) dalam bahasa Arab; ..’
40.” Wa minhum may yu’minu bihii wa minhum
mal laa yu’minu bih, wa rabbuka a’lamu bil-mufsidiin” (QS. Yunus (10): 40).
‘Di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an,
dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang
tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan’.
41.” Bal huwa aayaatum bayyinaatun fii
suduuril-laziina uutul-‘ilm, wa maa yajhadu bi aayaatinaa
illaz-zaalimuun”(QS. Al-Ankabuut (29): 49).
‘Sebenarnya, Al-Qur’an
itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang
yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
Kami kecuali orang-orang yang zalim’.
42.” Wa tilkal-amsaalu nadribuhaa
lin-naas, wa maa ya’qiluhaa illal-‘aalimuun” (QS. Al- Ankabuut (29): 43).
‘Dan
perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu’.
43.” wa li ya’lamal-laziina uutul-‘ilma
anna hul-haqqu mir rabbika fa yu’minuu bihii fa tukhbita lahuu quluubuhum,”
(QS. Al-Hajj (22): 54).
‘dan agar
orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah
yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya,
‘.
44.”Innal-laziina laa yu’minuuna bi
aayaa-tillaahi laa yahdiihimullaahu wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16):
104).
‘Sesungguhnya orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah
(Al-Qur’an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi
mereka azab yang pedih’.
45.”…; zaa-lika hudallaahi yahdii bihii
many-yashaaa’ (QS.Az-Zumar(39): 23); wa
many-yasha’ yaj-‘alhu ‘alaa Siraatim-Musta qiim”(QS.Al-An’am(6): 39).
‘Itulah
petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan
barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk Diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia
menjadikannya berada di atas Jalan yang lurus’.
46.” Innaa ‘anzalnaa ‘alaykal-Kitaaba
lin-naasi bil-Haqq” (QS. Az-Zumar(39): 41).
’Sesungguhnya
Kami menurunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur’an), untuk manusia
dengan membawa kebenaran’.
47.”Haazaa ba-yaanul-linnaasi wa hudaw-wa
maw-‘izatul lil muttaqiin” (QS. Ali-Imran (3): 138).
’(Al-Qur’an)
ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa’.
48.”Haazaa Basaaa‘iru linnaasi wa
Hudaw wa Rahmatul-liqawminy-yuuqinuun”
(QS. Jaatsiyah (45): 20).
’Al-Qur’an ini
adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini ‘.
49.”Haazaa Hudaa: wallaziina kafaruu
bi-‘Aayaati-Rabbihim lahum ‘Azaabum-mir-rij zin ‘aliim” (QS. Al-Jaatsiyah(45):
11).
‘Ini
(Al-Qur’an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir (tidak beriman) kepada
ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih’.
50.”…; wa laakin-ja-‘alnaahu Nuuran-nah
dii bihii man-nashaaa-‘u min ‘Ibaadi-naa; wa ‘innaka latahdiii ‘ilaa
Siraatim-Musta- qiim” (QS. Asy-Syura
(42): 52).
‘Kami
menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami
kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi
petunjuk kepada Jalan yang lurus’.
51.”…, fa la taku fii miryatim minhu inna
hul-haqqu mir rabbika wa laakinna aksaran naasi laa yu’minun” (QS. Hud (11):
17).
‘karena itu
janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya (Qur’an) itu
benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman’.
HIDAYAH / PETUNJUK
1.”..Wa laakinnallaaha yahdi may yasyaa’,
wa huwa a’lamu bil-muhtadiin” (QS. Al-Qashash(28): 56).
‘Hanya
Allah-lah yang dapat memberi hidayah / petunjuk kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima
petunjuk’.
2.” Many yahdil-laahu fahuwal-muhtadii:
wa many-yuzlil fa-‘ulaaa-‘ika humul-khaa-siruun” (QS. Al-A’raf(7): 178).
‘Barang siapa
yang diberi Hidayah/petunjuk oleh Allah, maka dialah yang berada di Jalan yang
benar; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang
merugi’.
3.”Ulaa’ika ‘alaihim salawaatum mir
rabbi-him wa rahmah, wa ulaa’ika humul-muhtaduun” (QS. Al-Baqarah(2): 157).
‘Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk’.
”Inna
‘Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi hidayah/ petunjuk oleh Tuhan mereka,
karena keimanannya’.
5.”Wallaziinah-tadaw zaadahum hudanw-wa
‘aataahum taqwaahum” (QS. Muhamm-ad(47): 17).
‘Dan
orang-orang yang mendapat hidayah / petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada
mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaan’.
6.”Wa yaziidullaahul-laziinahtadau hudaa,
wal-baaqiyaatus-saalihaatu khairun ‘inda rabbika sawaabaw wa khairum maraddaa”
(QS. Maryam (19): 76).
‘Dan Allah akan
menambah hidayah / petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan
amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih
baik kesudahannya’.
7.”Wa may yahdillaahu famaa lahuu mim
mudill, alaisallaahu bi ‘aziizin zintiqaam” (QS. Az-Zumar (39): 37).
‘Dan
barangsiapa yang diberi hidayah / petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
(kekuasaan untuk) mengazab?
8.”Innal-laziina laa yu’minuuna bi
aayaa-tillaahi laa yahdiihimullaahu wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16):
104).
‘Sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur’an), Allah tidak
akan memberi petunjuk kepada mereka dan bagi mereka azab yang pedih’.
9.”Allaziina yastami-‘uunal Qawla
fayat-tabi-‘uuna ‘ahsanah: ‘ulaaa-‘ikallaziina hadaa-humullaahu
wa‘ulaaa-‘ikahum ‘ulul-‘albaab” (QS.Az-Zumar (39): 18).
‘Yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah
orang-orang yang mempunyai akal’. => ‘Petunjuk/
Hidayah akal’.
10.”..zaa-lika hudallaahi yahdii bihii
many-yashaaa’ (QS.Az-Zumar(39): 23); wa many-yasa’ yaj-‘alhu ‘alaa
Siraatim-mustaqiim” (QS. Al-An’am(6): 39).
‘Itulah
petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barang siapa yang dikehendaki Allah
(untuk Diberi-Nya Petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada
di atas Jalan
yang
lurus’. => ‘Petunjuk/Hidayah Agama’.
11.”…Allaahu yajtabii ilaihi may yasyaa’u
wa yahdii ilaihi may yunib” (QS. Asy-Syura (42): 16).
‘Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)’. => ‘Hidayah Agama’
12.”Fa may yuridillaahu ay yahdiyahuu
yasyrah sadrahuu lil-Islaam,…” (QS. Al-An’ aam(6): 125).
‘Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam; …’ => ‘Hidayah Agama’
13.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu iz
jaa’ahumul-hudaa wa yatagfiruu rabba-hum;…” (QS. Al-Kahfi (18): 55).
‘ Dan tidak ada
sesuatu pun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk/hidayah
telah datang kepada mereka, dan memohon ampun kepada Tuhannya,…’ => ‘Petunjuk/Hidayah Iman’.
14.”Wa maa mana’an-naasa ay yu’minuu iz jaa’ahumul-hudaa illaa an qaaluu a
ba’asallaahu basyarar rasuulaa” (QS. Al-Israa(17): 94).
‘Dan tidak ada
sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya,
kecuali perkataan mereka: ‘Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi
rasul? ‘. => ‘Hidayah Iman’
15.”…; a fa lam yai’asil-laziina aamanuu
allau yasyaa’ullaahu lahadan-naasa jamii-’aa…; “ (QS. Ar-Ra’du (13): 31).
‘…; Maka
tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah
menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi hidayah / petunjuk
kepada manusia semuanya’. => ‘Hidayah
Iman’.
16.”wa li ya’ lamal-laziina uutul-‘ilma
anna hul- haqqu mir rabbika fa yu’minuu bihii fa tukhbita lahuu quluubuhum, wa
innallaaha lahaadil-laziina aamanuu ilaa siraatim mustaqiim” (QS. Al-Hajj (22):
54).
‘ dan agar
orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang
haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan
sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada
jalan yang lurus’.
17.”Wa fii khalqikum wa maa yabussu min
daabbatin aayaatul li qaumiy yuuqinuun,” (QS. Al-Jaatsiyah(45): 4).
‘Dan pada
penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di
muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, ‘.
KONSEP ISLAM
1.”Iz qaala lahuu rabbuhuu aslim qaala
aslamtu li rabbil-‘aalamiin”(QS.Al-Baqarah
(2): 131).
‘Ketika Tuhan
berfirman kepadanya (Ibrahim), “Islamlah!” (tunduk patuhlah). Ibrahim menjawab, “Aku
telah Islam (tunduk dan patuh ) kepada Tuhan alam
semesta”.
2.”Wa wassaa bihaa Ibraahiimu baniihi wa
Ya’quub, ya baniyya innallaahastafaa laku- mud-diina fa laa tamuutunna illaa wa
antum muslimuun” (QS. Al-Baqarah (2): 132).
‘Dan Ibrahim
telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’ qub
(Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati
kecuali dalam memeluk agama Islam’.
3.”Rabbij’alnii muqiimas-salaati wa min
zurriyyatii, rabbanaa wa taqabbal du’aa’ “ (QS. Ibrahim (14): 40).
‘Ya Tuhanku,
jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat
, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku’.
4.”Rabbanaa innii askantu min zurriyyatii
bi waadin gairi zii zar’in ‘indabaitikal-mu
harrami rabbanaa li yuqiimus-salaata faj’al af’idatam minan-naasi tahwii
ilaihim war-zuqhum minas-samaraati la’allahum yasy-kuruun” (QS.Ibrahim (14):
37).
‘Ya Tuhan
kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di
lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah)
yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan
shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung
kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur’.
5.”Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wa
min zurriyyatinaa ummatam muslimatal lak;…” (QS. Al-Baqarah (2): 128).
‘Ya Tuhan kami!
Jadikanlah kami berdua orang muslim (yang tunduk mengikuti perintah-Mu) dan anak cucu kami menjadi umat yang tunduk kepada Engkau.’
6.”Wa may yargabu ‘am millati Ibraahiima
illaa man safiha nafsah, wa laqadista-fainaahu fid-dun-yaa, wa innahuu
fil-akhirati laminas-saalihiin” (QS. Al-Baqarah (2): 130).
‘Dan tidak ada
yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan
sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang- orang
yang saleh’.
7.”Inna Ibraahiima kaana ummatan qaani-
tallillaahi haniifaa, wa lam yaku minal-musy rikiin” (QS. An-Nahl (16): 120).
‘Sesungguhnya Ibrahim
adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan
lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)’.
8.”Innad-diina‘indallaahil-Islaam, wa
makh talafal-laziina uutul-kitaaba illaa
mim ba’di maa jaa’ahumul-‘ilmu bagyam
bainahum, wa may yakfur bi aayaatillaahi fa innallaa ha sarii’ul-hisaab” (QS. Ali-Imran (3): 19).
‘Sesungguhnya agama
di sisi Allah adalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya’.
9.”Inna haazihii ummatukum ummataw
waahidataw wa ana rabbukum fa’buduun” (QS. Al-Anbiyaa (21): 92).
‘Sesungguhnya (agama
tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama
yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka
sembahlah Aku’. => Ayat yang
sama : Al-Mu’minuun: 52.
10.”Innamaa ilaahukumullaahul-lazii laa
ilaaha illaa huu,wasi’a kulla syai’in ‘ilmaa” (QS.Taahaa (20): 98).
‘Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah
Allah, yang tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya
meliputi segala sesuatu’.
11.”Tallaahi laqad arsalnaa ilaa umamim
min qablika fa zayyana lahumusy-syataanu a’maalahum fa huwa waliyyuhumul-yauma
wa lahum ‘azaabun aliim” (QS. An-Nahl (16): 63).
‘Demi Allah,
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami
kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan
menjadikan umat-umat itu memandang baik
perbuatan mereka (yang buruk), maka syaitan menjadi
pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih’.
12.”Wa laqad jaa’akum Muusaa bil-bayyi
naa ti summattakhaztumul-‘ijla mim ba’dihii wa antum
zaalimuun”(QS. Al-Baqarah(2): 92).
‘Sesungguhnya Musa
telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian
kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan)
sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya kamu adalah
orang-orang yang zalim’.
13.”Wa iz akhaznaa miisaaqa Banii
Israa’iila laa ta’buduuna illallaaha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-qurbaa
wal-yataamaa wal-masaakiini wa quuluu lin-naasi husnaw wa aqiimus-salaata wa
aatuz-zakaah, summa tawallaitum illaa qaliilam minkum wa antum mu’riduun” (QS.
Al-Baqarah (2): 83).
‘Dan (ingatlah),
ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu
bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah
kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali
sebagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling’.
14.”Summa qaffainaa ‘ala aasaarihim bi
rasulinaa wa qaffainaa bi ‘Iisabni Maryama wa aatainaahul-Injiila wa ja’alnaa
fii quluu bil-laziinattaba’ uuhu ra’fataw wa rahmah, wa
rahbaaniyyatanibtada’uuhaa maa katab naahaa ‘alaihim;..”(QS. Al-Hadiid (57):
27).
‘Kemudian Kami
iringkan dibelakang mereka rasul-rasul
Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam;
dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang
yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan
rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajib- kannya
kepada mereka;…’
15.”Wa qaalatil-Yahuudu ‘Uzairunib-nullaa
hi wa qaalatin-Nasaaral-Masiihubnullaah, zaalika qauluhum bi afwaahihim,
yudaahi ’uuna qaulal-laziina kafaruu
min qabl, qaatalahumullaahu annaa yu’fakuun” (QS. At-Taubah (9): 30).
‘Orang-orang
Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah”
dan orang Nasrani berkata: “Al-Masih itu putra
Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka;
bagai mana mereka sampai berpaling? ‘
16.”Ittakhazuu ahbaarahum wa ruhbaana hum
arbaabam min duunillaahi wal-Masii habna Maryam, wa maa umiruu illaa li
ya’buduu ilaahaw waahidaa, laa ilaaha illaa huu,subhaanahuu ‘ammaa yusyrikuun”
(QS. At-Taubah (9): 31).
‘Mereka menjadikan
orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai
tuhan selain Allah,
dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra
Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan (Yang berhak di sembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan’.
17.”Innaa arsalnaaka bil-haqqi basyiiraw
wa naziiraw wa laa tus’alu‘an ashaabil-jahiim” (QS. Al-Baqarah (2): 119).
‘Sesungguhnya
Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran;
sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan
diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka’.
18.”Qul innamaa ana basyarum mislukum
yuuhaa ilayya annamaa ilaahukum ilaahuw waahid,…” (QS. Al-Kahfi (18): 110).
‘Katakanlah:
“Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa” ;…’
19.”Summa auhainaa ilaika anittabi’millata Ibraahiima haniifaa, wa maa kaana minal-musyrikiin” (QS. An-Nahl (16): 123).
‘Kemudian
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim
seorang yang hanif “, dan bukanlah dia ter-masuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan’.
20.”Nahnu naqussu ‘alaika ahsanal-qasasi
bimaa auhainaa ilaika haazal-Qur’aan, wa in kunta min qablihii
laminal-gaafiliin” (QS. Yusuf (12): 3).
‘Kami
menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an
ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya
adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui’.
21.”Wa innahuu lazikrul laka wa li
qaumik, wa saufa tus’aluun”(QS.Az-Zukhruf /43: 44)
‘Dan
sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan
besar bagimu dan bagi
kaummu dan kelak kamu akan dimintai pertanggungan jawab’.
22.”Qad kaanat lakum uswatun hasanatun
fii Ibraahiima wal-laziina ma’ah;…” (QS. Al- Mumtahanah (60): 4).
‘Sesungguhnya
telah ada suri teladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; …’
23.”Wa jaahiduu fillaahi haqqa jihaadih,
huwajtabaakum wa maa ja’ala ‘alai kum fid-diini min haraj, millata abiikum
Ibraa- him, huwa sammaakumul-muslimiina min qablu wa fii haazaa li
yakuunar-rasuulu syahiidan ‘alaikum wa takuunuu syuhadaa’a ‘alan-naas, fa
ni’mal-maulaa wa ni’man-nasiir” (QS. Al-Hajj (22): 78).
‘Dan
berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan
jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
(Al-Qur’an) ini, supaya rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada
tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik
pelindung dan sebaik-baik penolong’.
24.”Wazkur fil-kitaabi Ibraahiim, innahuu
kaana siddiiqan nabiyyaa” (QS. Maryam (19): 41).
‘ Ceritakanlah
(hai Muhammad) kisah Ibrahim
di dalam Al-Kitab (Al-Qur’an) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang nabi’.
25.”...; al-yauma akmaltu lakum diinakum
wa atmamtu ‘alaikum ni’mati wa radiitu lakumul-Islaama diinaa,” (QS.
Al-Maa’idah (5): 3).
‘Pada hari
ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu jadi agama bagimu’.
26.”Wa laqad uuhiya ilaika wa
ilal-laziina min qablik, la’in asyrakta layahbatanna ‘amaluka wa la takuunanna
minal-khaasi riin” (QS. Az-Zumar (39):
65).
‘Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi’.
27.”Balillaaha fa’bud wa kum
minasy-syaakiriin” (QS. Az.Zumar (39): 66).
‘Karena itu,
maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan
hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur’.
Ummatan
wasathan
28.”Wa kazaalika ja’alnaakum ummataw wasatal li takuunuu syuhadaa’a ‘alannaasi wa yakuunar-rasuulu ‘alaikum syahiidaa;..” (QS. Al-Baqarah (2): 143).
‘Dan
demikianlah Kami menjadikan kamu (umat Islam) suatu ‘umat pertengahan’
yang berkeseimbangan (antara tuntutan rohaniah dan jasmaniah, antara
kehidupan di dunia dan di akhirat) agar kamu menjadi ikutan
manusia (dalam hidup berkeseimbangan itu) dan Rasul menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu; ..‘
29.”Wal-laziina izaa anfaquu lam yusrifuu
wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaa” (QS. Al-Furqaan (25): 67).
‘Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (hartanya), mereka tidak
berlebih-lebihan (melampaui batas) dan tidak (pula) kikir, tetapi pertengahan
antara kedua hal itu ‘.
30.”Waqsid fii masyyika wagdud min sautik,
inna ankaral-aswaati lasautul-hamiir” (QS. Luqmaan (31): 19).
‘Dan sederhanalah
kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk
suara ialah suara keledai’.
31.”Wa laa taj’al yadaka magluulatan ilaa
‘unuqika wa laa tabsuthaa kullal-basti fa taq’uda maluumam mahsuuraa” (QS.
Al-Israa (17): 29).
‘Dan janganlah
kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu
dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu
menjadi tercela dan menyesal’.
32.”…,…wa laa tajhar bi salaatika wa laa
tukhaafit bihaa wabtagi baina zaalika sabii-laa” (QS. Al-Isra (17): 110).
‘dan janganlah
kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu'.
33.” Allazii khalaqa sab’a samaawaatin tibaaqaa,
maa taraa fi khalqir-rahmaani min tafaawut, farji‘il-basara hal taraa min
futuur” (QS. Al-Mulk (67): 3).
‘Yang telah
menciptakan tujuh langit berla pis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu
yang tidak seimbang?
34.”Muhammadur rasuulullaah, wal-laziina
ma’ahuu asyiddaa’u ‘alal-kuffaari ruhaa’u bainahum;...” (QS. Al-Fath (48): 29).
‘Muhammmad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi
berkasih sayang sesama mereka;..’
Persamaan
Hak (laki-laki & Perempuan)
35.”fa ja’ala minhuz-zaujainiz-zakara
wal-unsaa” (QS. Al-Qiyaamah (75): 39).
‘lalu Allah
menjadikan dari padanya sepasang; laki-laki dan perempuan’.
36.”Ya ayyuhan-naasu innaa khalaqnaakum
min zakariw wa unsaa wa ja’alnaakum syu’uubaw wa qabaa’ila li ta’aarafuu, inna akramakum ‘indallaahi
atqaakum, innallaa- ha ‘aliimun khabiir” (QS. Al-Hujuraat (49): 13).
‘ Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.
37.”Man ‘amila saaliham min zakarin au
unsaa wa huwa mu’minun fa lanuh-yiyannahuu hayaatan tayyibah, wa la
najziyannahum ajrahum bi ahsanimaa kaanuu
ya’maluun”(QS. An-Nahl (16): 97).
‘Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan
Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan’.
38.”wa
maa khalaqaz-zakara wal-unsa,” (QS.Al-Lail (92): 3).
‘dan demi
penciptaan laki-laki dan perempuan, ‘
39.”inna sa’ yakum lasyattaa” (QS.
Al-Lail (92): 4).
‘sesungguhnya
usaha kamu memang berbeda-beda’.
40.”Qul aamannaa billaahi wa maa unzila
‘alainaa wa maa unzila ‘alaa Ibraahiima
wa Ismaa’iila wa Ishaaqa wa Ya’quuba wal asbaati wa maa uutiya Muusaa wa ‘Isaa,
wan-nabiyyuuna mir rabbihim, laa nufar-riqu baina ahadim minhum wa nahnu lahuu
muslimuun” (QS. Ali-Imran (3): 84).
‘Katakanlah:
“Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan
kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya,
dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan
mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya
kepadaNya-lah kami menyerahkan diri’.
Ummat Penegak
Keadilan
41.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu kuunuu
qaw-waamiina bil-qisti syuhadaa’a lillaahi
wa lau ‘alaa anfusikum awil-waalidaini wal-aqrabiin;…” (QS. An-Nisaa
(4): 135).
‘Wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau
ibu bapak dan kaum kerabatmu; …’
42.”Yaa ayyuhal-laziina aamanuu kuunuu
qawwaamiina lillaahi syuhadaa’a bil-qist, wa laa yajrimannakum syana’aanu
qaumin ‘alaa allaa ta’diluu, i’diluu, huwa aqrabu lit-taqwaa, wattaqullaah,
innallaaha khabii- rum bimaa ta’maluun” (QS. Al-Maa’idah (5): 8).
‘Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’.
43.”Innaa auhainaa ilaika kamaa auhainaa
ilaa Nuuhiw wan-nabiyyiina mim ba’dih, wa auhainaa ilaa Ibraahiima wa
Ismaa’iila wa Ishaaqa wa Ya’quuba wal-asbaati wa ‘Iisaa wa Ayyuuba wa Yuunusa
wa Haaruuna wa Sukaimaan, wa aatainaa Daawuuda Zabuu-raa” (QS. An-Nisaa (4):
163).
‘Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang sesudahnya, dan Kami telah memberikan
wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub
dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
Dan Kami berikan Zabur kepada Daud’.
44.”Syara’a lakum minad-diini maa wassaa
bihii Nuuhaw wal-lazii auhainaa ilaika wa maa wassainaa bihii Ibraahiima wa
Muusaa wa ‘Iisaa an aqiimud-diina wa laa tatafar-raquu fiih, kabura
‘alal-musyrikiina maa tad’uuhum ilaiih, Allaahu yajtabii ilaihi may yasyaa’u wa
yahdii ilaihi may yuniib”.(QS. Asy-Syuuraa (42): 13).
‘ Dia telah
mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang
telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:
‘Tegakkanlah agama* dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya’. Amat
berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang dikehenda
ki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya)’.
*) Yang
dimaksud dengan agama di sini, menurut Al-Qur’an dan terjemahnya adalah
meng-Esakan Allah Swt, beriman kepada-Nya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan
hari akhirat, serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
45.”Wa maa arsalnaa min qablika mir ra-
suulin illaa nuuhii ilaihi annahuu laa ilaaha illaa ana
fa’buduun”(QS.Al-Anbiyaa (21): 25).
‘Dan Kami tidak
mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:
“Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku’.
46.”Wa laqad aatainaa Ibraahiima
rusy-dahuu min qablu wa kunnaa bihii ‘aalimiin” (QS. Al-Anbiyaa (21): 51).
‘Dan
sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran
sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya’.
Hubungan antara Orang Islam dan Orang Kafir yang
tidak memusuhi Islam tidak dilarang.
47.” Laa yanhaakumullaahu ‘anil-laziina
lam yuqaatiluukum fid-diini wa lam yukhri-
juukum min diyaarikum an tabarruuhum wa tuqsituu ilaihim, innallaaha
yuhibbul-muqsitiin” (QS. Al-Mumtaha- nah (60): 8).
‘Allah tiada
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
tiada memerangimu karena agama, dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil’.
Peringatan kepada umat Islam supaya jangan seperti
orang Yahudi yang tidak mengamalkan isi Kitab Sucinya
48.”Masalul-laziina hummilut-Tauraata
su-mma lam yahmiluuhaa ka masalil-himaari yahmilu asfaaraa,bi’sa
masalul-qaumil-lazii na kazzabuu bi aayaatillaah, wallaahu laa
yahdil-qaumaz-zaalimiin” (QS. Al-Jumu’ah (62): 5).
‘Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab
yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan
ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim’.
Ajaran Islam untuk mengatasi sifat-sifat yang jelek
pada manusia
49.” Innal-insaana khuliqa haluu’aa,” (QS.
Al-Ma’aarij (70): 19).
‘Sesungguhnya manusia
diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, ‘
50.”izaa massahusy-syarru jazuu’aa,” (QS.
Al-Ma’aarij(70): 20).
‘apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, ‘
51.” wa izaa massahul-khairu manuu’aa,”
(QS. 70: 21).
‘dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir, ‘
52.” Kallaa innal-insaana
layatgaa,”(QS.Al- ‘Alaq (96): 6).
‘Ketahuilah!
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, ‘
53.” Bal yuriidul-insaanu li yafjura amaa-
mah” (QS. Al-Qiyaamah (75): 5).
‘Bahkan manusia
hendak membuat maksiat terus-menerus’.
54.” Innal-insaana li rabbihii la kanuud”
(QS. Al-‘Aadiyaat (100): 6).
‘Sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada
Tuhannya’.
55.” Wa innahuu li hubbil-khari lasyadiid”
(QS. Al-Aadiyaat (100): 8).
‘Dan sesungguhnya
dia (manusia) sangat bakhil karena cintanya kepada harta’.
56.”…; Innal-insaana lazaluumun kaffar”
(QS. Ibrahim (14): 34).
‘ Sesungguhnya
manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)’.
57.”…; Wa kaanal-insaanu aksara syai’in jadalaa”
(QS. Al-Kahfi (18): 54).
‘Dan manusia
adalah makhluk yang paling banyak membantah’.
58.”Wa yad’ul-insaanu bisy-syarri du ‘aa
’ahuu bil-khair,wa kaanal-insaanu’ajuulaa”
(QS. Al-Israa’ (17): 11).
‘Dan manusia
mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa’.
59.”Wa laqad sarrafnaa fii
haazal-Qur’aani lin-naasi min kulli masal, wa kaanal-insaa nu aksara syai’in jadalaa” (QS. Al-Kahfi (18): 54).
‘Dan
sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah’.
60.”Kallaa bal tuhibbuunal-‘aajilah” (QS.
Al-Qiyaamah (75): 20).
‘Sekali-kali
janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan
dunia,’
61.” wa tazaruunal-aakhirah” (QS.
Al-Qiyaamah (75): 21).
‘dan
meninggalkan (kehidupan) akhirat’.
62.”Am lil-insaani maa tamannaa” (QS. An-
Najm (53): 24).
‘Atau apakah
manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya’
63.”Fa lillaahil-aakhiratu wal-uulaa”(QS.
An-Najm (53): 25).
‘(Tidak), maka
hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia’.
64.”wa al laisa lil-insaani illaa maa
sa’aa” (QS. An-Najm (53): 39).
‘dan bahwasanya
seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya’.
65.”Aaminuu billaahi wa rasuulihii wa
anfiquu mimmaa ja’alakum mustakhlafiina fiih, fal-laziina aamanuu minkum wa
anfa quu lahum ajrun kabiir” (QS. Al-Hadid (57): 7).
‘Berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu
yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh
pahala yang besar’.
Ummat yang
menghargai pluralitas
66.”…;Li kullin ja’alnaa minkum syir’ataw
wa minhaajaa, wa lau syaa’allaahu laja’ala kum ummataw waahidataw wa laakil li
yabluwakum fii maa aataakum fastabiqul-khairaat;…” (QS. Al-Maa’idah (5): 48).
‘…; Untuk
tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan, …’
67.”Fa li zaalika fad’, wastaqim kamaa
umirt, wa laa tattabi’ ahwaa’ahum, wa qul aamantu bimaa anzalallaahu min
kitaab, wa umirtu li a’dila bainakum, Allaahu rabbu- naa wa rabbukum, lanaa
a’maalunaa wa lakum a’maalukum, laa hujjata bainanaa wa bainakum, Allaahu
yajma’u bainanaa, wa ilaihil-masiir” (QS. Asy-Syuuraa (42): 15).
‘Maka karena
itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan
kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: “Aku beriman
kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku
adil di antara kamu. Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu.
Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu
amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu,
Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)’.
68.”…yarfa ‘illaahul-lazina aamanuu min-kum wal-laziina uutul-‘ilma darajaat,...” (QS. Al- Mujaadilah (58): 11).
‘Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan ’
69.” Inna fis-samaawaati wal-ardi
la’aayaa- til lil-mu’miniin” (QS.
Al-Jaatsiyah (45): 3).
‘ Sesungguhnya
pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk
orang-orang yang beriman’.
70.” Kallaa innahaa tazkirah” (QS. ‘Abasa (80):
11).
‘ Sekali-kali
jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu
peringatan, ‘.
71.” Fa man syaa’a zakarah” (QS.’Abasa (80): 12).
‘maka
barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, ‘.
72.” Fii suhufim mukarramah” (QS. ‘Abasa
(80): 13).
‘di dalam
kitab-kitab yang dimuliakan’.
73.” Fa ammaa man tagaa” (QS. An-Nazi’at
(79): 37).
‘Adapun orang
yang melampaui batas, ‘.
74.” Wa aasaral-hayaatad-dun-yaa”(QS.An-Nazi’at(79): 38).
‘dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia,
75.” Fa innal-jahiima hiyal-ma’waa” (QS.
An- Nazi’at (79): 39).
‘ maka
sesunguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)’.
KIAMAT
& ALAM AKHIRAT
1.”Innas-saa’ata la’aatiyatul laa raiba
fiihaa, wa laakinna aksaran-naasi laa yu’minuun” (QS. Al-Mu’min(40): 59).
‘Sesungguhnya
hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi
kebanyakan manusia tiada beriman’.
2.”Innas-saa’ata aatiyatun akaadu
ukhfii-haa li tujzaa kullu nafsim
bimaa tas’aa” (QS. Taahaa (20): 15).
‘Sesungguhnya
hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas
dengan apa yang ia usahakan’.
4.”Innal-laziina laa yu’minuuna bil-aakhi
rati zayyannaa lahum a’maalahum fa hum ya’mahuun” (QS. An-Naml (27): 4).
‘Sesungguhnya
orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang
(dalam kesesatan)’.
5.”Baliddaaraka ‘ilmuhum fil-aakhirah,
bal hum fii syakkim minhaa, bal hum minhaa ‘amuun” (QS. An-Naml (27): 66).
‘Sebenarnya
pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana), malahan mereka
ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya’.
6.”Rasulullah Saw pernah bersabda: “Di
antara tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah:
1.
Ilmu agama akan diambil kembali
(dengan meninggalnya para ulama).
2.
Ketidaktahuan (terhadap agama)
merajalela.
3.
Meminum minuman beralkohol
(telah menjadi kebiasaan).
4.
Zina dilegalkan dan dilakukan
secara luas dan terbuka. => (HR. Al-Bukhari); Riwayat dari anas
r.a".
7.”Wa maa adraaka mal-qari’ah; Yauma
yakunun-naasu kal-faraasyil-mabsuus; wa
takuunul-jibaalu kal-‘ihnil-manfuusy” (QS. Al-Qaari’ah (101): 3,4,5).
‘Tahukah kamu
apakah hari kiamat itu? (3); Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang
bertebaran (4); dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (5)’.
8.”
Lan tanfa’akum arhaamukum wa laa aulaadukum yaumal-qiyaamah, yafsilu
bainakum, wallaahu bimaa ta’maluuna basiir” (QS. Al-Mumtahanah (60): 3).
‘Karib kerabat
dan anak-anakmu sekali-kali tiada bermanfaat bagimu pada hari kiamat. Dia akan
memisahkan antara kamu.Dan Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan’.
9.”Wa yauma taquumus-saa’atu yublisul mujrimuun; Wa yauma taquumus-saa’atu yauma’iziy yatafarraquun”(QS.Ar-Ruum/30 : 12,14).
‘Dan pada hari
terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa terdiam berputus asa (12); Dan pada
hari terjadinya kiamat, dihari itu mereka (manusia) bergolong-golongan 14)’.
10.”Laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun
hasanatul li man kaana yarjullaaha wal-yaumal-aakhira wa zakaraallaaha kasii
raa” (QS. Al-Ahzaab (33): 21).
‘Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah’.
11.”Fa hal yanzuruuna illas-saa’ata an
ta’ti yahum bagtah, fa qad jaa’a
asy-raatuhaa, fa annaa lahum izaa
jaa’athum zikraahum” (QS. Muhammad (47): 18).
‘Maka tidaklah
yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada
mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka
apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah
datang?’.
12.”Yaa ayyuhan-naasuttaquu rabbakum
wakhsyau yaumal laa yajzii waalidun ‘aw waladihii wa laa mauluudun huwajaazin
‘aw waalidihii syai’aa, inna wa’-dallaahi haqqun fa laa
tagurranna-kumul-hayaatud-dun-yaa, wa laa yagurrannakum billaahil-garuur” (QS.
Luqman (31): 33).
‘Hai manusia,
bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu)
seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula)
menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu,
dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah’.
13.”Innallaaha ‘indahuu ‘ilmus-saa’ah, wa
yunazzilul-gaiis, wa ya’lamu maafil-arhaam wa maa tadrii nafsum maazaa taksibu
gadaa, wa maa tadrii nafsum bi ayyi ardin tamuut, innallaha ‘aliimun khabiir”
(QS. Luqman (31): 34).
‘Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat;
dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.
14.”Fa zuuquu bimaa nasiitum liqaa’a yau-
mikum haazaa, innaa nasiinaakum wa zuu
quu ‘azaabal-khuldi bimaa kuntum ta’ma- luun” (QS. As-Sajdah (32): 14).
‘Maka rasailah
olehmu (siksa) ini disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu
ini (hari kiamat); sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah
siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan’.
15.”Aaalimul-gaibi fa laa yuzhiru ‘alaa
gai- bihii ahadaa(26); illaa manirtadaa mir rasu ulin fa innahuu yasluku mim baini yadaihi wa
min khalfihii rasadaa(27)” (QS. Al-Jin (72): 26-27).
‘(Dia adalah
Tuhan) yang mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu (26);
Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya (27)’.
16.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub
‘asuun” (QS. Al-Mu’minuun (23): 16).
‘Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu)
di hari kiamat’.
17.”Wa annas-saa’ata aatiyatul laa
raiba-fiihaa wa annallaaha yab’asu man fil-qubur” (QS. Al-Hajj (22): 7).
‘Dan
sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada
keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam
kubur’.
18.”..; wa maa kaanallaahu li yutli’akum
‘alal-gaibi wa laakinnallaaha yajtabii mir rasulihii may yasyaa’,..”(QS. Ali
‘Imran (3): 179).
‘Dan Allah
sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan
tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki Nya di antara rasul-rasul-Nya’.
PENCIPTAAN MANUSIA
1.”A wa lam yatafakkaruu fii anfusihim,
maa khalaqallaahus-samaawaati wal-ar da wa maa bainahumaa illaa bil-haqqi wa
ajalim musammaa,…”(QS. Ar-Rum (30): 8).
‘ Dan mengapa
mereka tidak memikirkan tentang
(kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang
ditentukan;…’.
2.”Wa iz qaala rabbuka lil-malaa’ikati
innii jaa’ilun fil-ardi khaliifah, qaaluu a taj’alu fiihaa may yufsidu fiihaa
wa yasfikud-dimaa’, wa nahnu nusabbihu bi hamdika wa nuqaddisu lak, qaala innii
a’lamu maa laa ta’lamuun” (QS. Al-Baqarah (2): 30).
‘Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi” Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui'.
3.”Iz Qaala rabbuka lil-malaa’ikati innii
khaaliqum basyaram min tiin” (QS. Saad (38): 71).
‘(Ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah’.
4.”Wa iz qaala rabbuka lil-malaa’ikati
innii khaaliqum basyaram min salsaa-lim min hama’im
masnuun”(QS.Al-Hijr (15): 28).
‘Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk’.
5.” Wa laqad khalaqnal-insaana min salsaa-
lim min hama’im masnuun” (QS. Al-Hijr (15): 26).
‘Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk’.
6.”A fa ‘ayiinaa bil-khalqil-awwal, bal
hum fii labsin min khalqin jadiid”(QS. Qaaf (50): 15).
‘Maka apakah
Kami letih dengan penciptaan yang pertama ? Sebenarnya mereka dalam keadaan
ragu-ragu tentang penciptaan yang baru’.
7.”Wa laqad ‘alimtumun-nasy’atal-uulaa fa
lau laa tazakkaruun”(QS. Al-Waaqi’ah (56): 62).
‘Dan
sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah
kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
8.”Hal ataa ‘alal-insaani hiinum
minad-dahri lam yakun syai’am mazkuuraa”(QS.Al-Insaan(76): 1).
‘Bukankah telah
datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut ? ’.
9.”A wa lam yarau kaifa
yubdi’ullaahul-khalqa summa yu’iiduh,inna zaalika ‘alallaa hi yasiir” (QS.
Al-‘Ankabuut (29): 19).
‘Dan apakah
mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan makhluk dari
permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah’.
10.”Qul siiruu fil-ardi fanzuruu kaifa bada-
al-khalqa summallaahu yunsyi’un-nasy’atal-aakhirah, innallaaha ‘alaa kulli
syai’in qadiir” (QS. Al-‘Ankabuut (29): 20).
‘Katakanlah:
“Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan makhluk dari permulaannya,
kemudian Allah menjadikan kejadian
yang lain. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’.
11.”Ammay yabda’ul-khalqa summa yu’iidu
huu wa may yarzuqukum minas-samaa’i wal ard, a ilaahum ma’allaah; ..” (QS.
An-Naml (27): 64).
‘Atau siapakah
yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi),
dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah
di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? ’.
12.”Allaahu yabda’ul-khaqa summa yu’iidu huu summa ilaihi turja’uun” (QS. Ar-Ruum
(30): 11).
‘Allah
menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali; kemudian kepadaNya-lah kamu dikembalikan’.
13.”Wa huwal-lazii yabda’ul-khalqa summa
yu’iiduhu wa huwa ahwanu ‘alaihi,…” (QS. Ar-Ruum (30): 27).
‘Dan Dialah
yang menciptakan makhluk dari permulaan, kemudian mengembalikan
(menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah
bagi-Nya; …”
14.”Allazii ahsana kulla syai’in
khalaqahuu wa bada’a khalqal-insaani min tiin”(QS. As-Sajdah (32): 7).
‘Yang membuat
segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah’.
15.”Summa ja’ala naslahuu min sulaalatim
mim maa’im mahiin”(QS. As-Sajdah (32):8).
‘Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani)’.
16.”Summa sawwaahu wa nafakha fiihi mir
ruuhihii wa ja’ala lakumus-sam’a wal-absa ara wal-af’idah, qaliilam maa
tasykuruun” (QS. As-Sajdah (32): 9).
‘Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur’.
17.”Wallaahu khalaqakum min turaabin
summa min nutfatin summa ja’alakum azwaajaa;…” (QS. Faatir (35): 11).
‘Dan Allah
menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan
kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan);…’
18.”Fa izaa sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi
mir ruuhii fa qa’uu lahuu saajidiin” (QS. Shad (38): 72).
‘Maka apabila
telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya’.
19.”Fa izaa sawwaituhuu wa nafakhtu fiihi
mir ruuhii fa qa’uu lahuu sajidiin” (QS. Al- Hijr (15): 29).
‘Maka apabila
Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh
(ciptaan)- Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud’.
20.”Huwal-lazii khalaqakum min turaabin
summa min nutfatin summa min ‘alaqatin summa yukhrijukum tiflan summa li tablu-guu asyuddakum summa li takuunuu syuyuu khaa, wa minkum may yutawaffaa min
qablu wa li tabluguu ajalam musammaw wa la’al lakum ta’qiluun” (QS. Al-Mu’min
(40): 67).
‘Dialah yang
menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiar kan hidup lagi) sampai tua, diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum
itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya)’.
21.”Summa khalaqnan-nutfata ‘alaqatan fa
khalaqnal-‘alaqata mudgatan fa khalaqnal-mudgata ‘izaaman fa kasaunal-‘zaama
lah- man summa ansya’naahu khalqan aakhar, fa tabaarakallaahu ahsanul-khaaliqiin”(QS.
Al-Mu’minuun (23): 14).
‘Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik’.
22.”Yaa ayyuhan-naasu in kuntum fii
raibim minal-ba’si fa innaa khalaqnaakum min turaabin summa min nutfatin summa
min ‘alaqatin summa mim mudgatim mukhalla- qatiw wagairi mukhallaqatil li
nubayyinala-kum, wa nuqirru fil-arhaami maa nasyaa’u ilaa ajalim musamman,…”
(QS. Al-Hajj (22): 5).
‘Hai manusia,
jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, …’
23.”Summa innakum yaumal-qiyaamati tub
‘asuun” (QS. Al-Mu’minuun (23): 16).
‘Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu)
di hari kiamat’.
24.”Wa annas-saa’ta aatiyatul laa
raibafii-haa wa annallaaha yab’asu man fil-qubuur” (QS. Al-Hajj (22): 7).
‘Dan
sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur’.
25.”Allaahul-lazii ja’ala lakumul-arda
qar- aaraw was-samaa’a binaa’aw wa saw wara kum fa ahsana suwarakum warazaqakum
minat-tayyibaat,…”(QS.Al-Mu’min(40):64).
‘Allah-lah yang
menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk
kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan sebagian yang
baik-baik’.
26.”Khalaqas-samaawaati wal-arda bil-haq
qi wa sawwarakum fa ahsana suwarakum, wa ilaihil-masiir”(QS.At-Tagaabun (64):
3).
‘Dia
menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk rupamu
dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nyalah kembali (mu)’.
27.”Sabbihisma rabbikal-a’laa (1),
allazii khalaqa fa sawwaa (2)” (QS. Al-A’laa (87): 1-2).
‘Sucikanlah
nama Tuhan-mu yang Maha Tinggi (1), yang menciptakan, dan menyempurnakan
(penciptaan- Nya) (2).
28.”Inna masala ‘Isa ‘indallaahi ka
masali Aadam, khalaqahuu min turaabin summa qaala lahuu kun fa yakuun”(QS.
Ali-‘Imran (3): 59).
‘Sesungguhnya
misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah
menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: “Jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia”.
29.”Yaa ayyuhan-naasuttaquu
rabbakumul-lazii khalaqakum min nafsiw waahidatiw wa khalaqa minhaa zaujahaa
wabassa minhumaa riijaalan kasiiraw wa nisaa’aa,…” (QS. An-Nisa(4): 1).
‘Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada kedua-nya Allah mengembang-biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak; …”
30.”Qul hal min syurakaa ’ikum
may yab-da’ul-khalqa summa yu’iiduh, qulillaahu
yabda’ul-khalqa summa yu’iiduhuu fa annaa tu’fakuun” (QS. Yunus (10): 34).
‘Katakanlah:
“Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya
(menghidupkannya) kembali?” Katakanlah: “Allahlah yang memulai penciptaan
makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah
kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?”.
31.”Qul huwal-lazii ansya’akum wa ja’ala
lakumus-sam’a wal-absaara wal af’idah, qaliilam maa tasykuruun”(QS. Al-Mulk
(67): 23).
‘Katakanlah:
“Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur’.
Do'a - Do'a
“Rabbanagfir lanaa zunuubanaa wa israa- fanaa fii amrinaa wa sabbit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal-qaumil-kaafiriin”.
‘Ya Tuhan kami,
ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam
urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir’.
“Rabbanaa atmim lanaa nuuranaa wa igfir
lanaa innaka ‘alaa kulli syai’in qadiirun”.
‘Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah nur (cahaya iman) kami dan ampunilah kami, sungguh Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu’.
“Rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmataw wa
hayyi’ lanaa min amrinaa rasyadaa”.
‘Wahai Tuhan
kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.
“Robbanaa afrig ‘alainaa sabran wa tawaf-
fanaa muslimiin“.
‘Ya Tuhan kami,
limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah
diri (kepada-Mu)’.
“Allah humma a’inni alaa zikrika, wa
syukri kaa wa husni ibadatika”.
‘Ya Allah,
tolonglah aku untuk mengingat Engkau dan bersyukur kepada Engkau dan tolonglah aku
melakukan ibadah yang baik kepada Engkau’.
“Rabbanaa laa tuzig quluubanaa ba’da iz
hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmah, innaka antal-wahhaab”.
‘Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau
beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi
Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)’.
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw
wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa ‘azaa-bannaar”.
‘Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’.
“ Wa shallallahu ‘alaa Muhammadin wa
‘alaa alihii wa ash haabihi ajma’iin, wal hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin”.
==@==
By : Chairullah Idris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar